kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

BI Rate Naik, Rasio Biaya Operasional (BOPO) Multifinance Ikut Meningkat


Kamis, 15 Agustus 2024 / 20:03 WIB
BI Rate Naik, Rasio Biaya Operasional (BOPO) Multifinance Ikut Meningkat
ILUSTRASI. Otorita Jasa Keuangan (OJK) mencatat, rasio beban operasional pendapatan operasional (BOPO) multifinance meningkat. Per Mei 2024, BOPO multifinance tercatat 78,9%, naik dari Desember 2023, yang sebesar 76,89%.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otorita Jasa Keuangan (OJK) mencatat, rasio beban operasional pendapatan operasional (BOPO) multifinance meningkat. Per Mei 2024, BOPO multifinance tercatat 78,9%, naik dari Desember 2023, yang sebesar 76,89%.

Sejumlah perusahaan pembiayaan menilai, kenaikan BOPO tersebut salah satunya karena naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Direktur Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atau WOM Finance, Cincin Lisa mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan adanya kenaikan BOPO ini, salah satunya yaitu kenaikan suku bunga acuan BI, sehingga mendorong peningkatan biaya pendanaan bagi perusahaan multifinance.

Dengan kenaikan BOPO tersebut, Cincin bilang, WOM Finance terus berusaha memberikan pelayanan yang optimal dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. Selain itu, WOM Finance tetap fokus pada pertumbuhan portofolio yang sehat, melakukan efisiensi dan efektifitas biaya, serta diversifikasi sumber pendanaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.

"Hingga saat ini, WOM Finance terus berusaha menjaga efektifitas dan efisiensi proses bisnis. Kinerja perusahaan juga masih terus bertumbuh secara berkesinambungan meski adanya kenaikan BOPO," kata Cincin saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/8).

Baca Juga: OJK Perintahkan Perusahaan Pembiayaan Menindaklanjuti Aduan Terkait Petugas Penagihan

Dia memprediksi ke depannya, BOPO WOM Finance masih akan berada pada level yang relatif sama dengan kondisi saat ini.

Direktur PT KB Finansia Multi Finance (KBFMF) atau KreditPlus, Peter Halim mengatakan kenaikan BOPO dialami hampir seluruh perusahaan pembiayaan di Indonesia.

Dari sisi KreditPlus, kenaikan BOPO disebabkan adanya peningkatan beban bunga karena kenaikan cost of fund sebagai akibat tingkat suku bunga acuan BI.

"DItambah adanya peningkatan saldo pinjaman untuk mendukung pertumbuhan bisnis," kata Peter kepada Kontan.co.id, Kamis (15/8).

Selanjutnya: SKK Migas: Program HGBT Bikin PNBP Sektor Migas Turun

Menarik Dibaca: Takut Pakai Retinol? Ini 6 Mitos Tentang Retinol yang Tidak Boleh Anda Percaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×