kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.389   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.537   71,97   0,96%
  • KOMPAS100 1.064   14,76   1,41%
  • LQ45 799   11,65   1,48%
  • ISSI 255   1,27   0,50%
  • IDX30 417   4,85   1,18%
  • IDXHIDIV20 475   4,36   0,93%
  • IDX80 120   1,68   1,42%
  • IDXV30 124   1,21   0,99%
  • IDXQ30 133   1,67   1,27%

BI Rate Terpangkas, Nisbah Bank Syariah Mengkerut


Senin, 10 Agustus 2009 / 09:25 WIB
BI Rate Terpangkas, Nisbah Bank Syariah Mengkerut


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Turunnya suku bunga bank konvensional akibat melandainya BI Rate, memaksa bank syariah ikut memangkas nisbah atau tingkat bagi hasilnya.

Tengok saja Bank Muamalat. Bank syariah pertama di tanah air itu sudah memangkas nisbah bagi hasilnya. "Terakhir kali, pada Agustus ini, sudah kita pangkas lagi sekitar 0,5%," kata Direktur Muamalat, Farouk A. Alwyni.

Karenanya, saat ini nisbah Bank Muamalat setara bunga antara 7% hingga 8%. Sedangkan untuk nisbah khusus, Muamalat masih menawarkan bagi hasil yang lebih tinggi antara 9% hingga 10,5%.

Pemangkasan nisbah oleh Muamalat diharapkan akan diikuti oleh pasar bank syariah. "Saat ini sebenarnya masih banyak nisbah di tingkat counter yang sangat tinggi. Kami harapkan bank syariah atau unit syariah bank bisa mengikuti penurunan ini agar nisbah di pasar bisa merata," ujar Farouk.

Yang sudah menyambut seruan Muamalat adalah BRI Syariah. Direktur Utama BRI Syariah Ventje Rahardjo mengungkapkan, mulai Agustus 2009 ini, BRI sudah memangkas nisbahnya sebesar 0,5% baik di counter maupun nisbah khusus. Saat ini nisbah counter BRI setara bunga 7% dan untuk yang khusus sekitar 8,5% hingga 9%. "Sudah efektif berlaku," ujarnya.

Farouk menjelaskan, pihaknya memangkas nisbah bagi hasil karena BI Rate dan suku bunga bank konvensional. Selain itu, likuiditas yang mengalir lancar membuat bank syariah bisa melonggarkan bagi hasilnya.

Pemangkasan nisbah perlu dilakukan karena akan meringankan beban yang ditanggung bank. "Jika nisbah turun, maka biaya dana kami juga terpangkas," kata Farouk.

Sejatinya, bank syariah memang sudah menurunkan nisbahnya seiring dengan terus anjloknya suku bunga acuan. Mengutip data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Juni 2009, tingkat bagi hasil rata-rata nisbah deposito bank syariah pada Juni sudah turun menjadi 7,79%, dari nisbah bulan Mei lalu yang masih sebesar 9,59%. Untuk tabungan, nisbahnya turun tipis dari 3,32% pada Mei 2009 menjadi 3,22% pada Juni lalu.

Masih menghitung

Namun, penurunan BI Rate terakhir ternyata masih belum bisa direspons oleh beberapa bank syariah. PT Bank Syariah Bukopin (BSB) misalnya. masih mematok nisbah di tingkat counter sebesar 9%.
Direktur Bisnis BSB, Eriandi menjelaskan, banknya masih memperhitungkan rasio keuangan dalam menentukan tingkat nisbah yang baru. Yang jelas, "Kemungkinan turun ada. Soalnya, kami melihat pasar juga sudah menurunkan nisbahnya," ujarnya.

Bank Mega Syariah juga mengaku masih memikirkan waktu yang tepat untuk menurunkan nisbahnya. Mega Syariah kini menawarkan nisbah setara bunga 9% untuk deposito rupiah dan 1,5%-2% untuk simpanan dalam dolar. Direktur Bisnis Mega Syariah Ani Murdiati bilang, perhitungan bagi hasil bank syariah sedikit rumit karena harus menghitung dulu perkiraan pendapatan bank tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×