kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI siap gelontorkan banyak aturan baru


Rabu, 06 Oktober 2010 / 12:58 WIB
BI siap gelontorkan banyak aturan baru


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa

Kalangan industri perbankan ada baiknya bersiap-siap menanti antrian kebijakan baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia. BI saat ini tengah menggodok berbagai macam bakal aturan anyar di sektor perbankan yang beberapa di antaranya akan dikeluarkan sebelum tutup tahun 2010 ini.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menjelaskan, ada cukup banyak bakal kebijakan yang saat ini masih digodok oleh otoritas baik untuk sektor perbankan maupun moneter. Sebagaimana yang pernah dia paparkan dalam Bankers Dinners di awal tahun 2010 lalu, beberapa aturan yang tengah digodok di antaranya adalah aturan merger dan konsolidasi, sumber dana akusisi bank, pengaturan saham mayoritas bank, dan peran pemilik perorangan atau keluarga.

Kemudian ada juga revisi aturan fit and proper tes bankir, penyelesaian bank bermasalah (exit policy), kemudian kebijakan pewajiban prime lending rate, juga hasil akhir revisi Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Hanya saja, kemungkinan tidak semua bakal beleid tersebut bisa dirilis tahun ini juga.

Darmin mengakui, cukup banyaknya aturan yang BI siapkan. Tentunya, hal itu membutuhkan waktu, pasalnya setiap aturan baru pihaknya harus melakukan simulasi analisis dampak penerapannya. "Tapi kami sunggung-sungguh memprosesnya sehingga pada saatnya aturan apapun itu bisa selesai," paparnya.

Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad menambahkan, selain aturan fit and proper test bankir yang sudah tuntas dibahas, yang menunggu untuk rilis adalah kebijakan pewajiban prime lending rate. "Memang perlu waktu lama karena memang harus dihitung kalibrasi, stress test, dan sebagainya karena kami ingin bagaimana agar lembaga keuangan bisa lebih resilient terhadap guncangan," kata Muliaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×