Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkap beberapa faktor yang menyebabkan kenapa bunga kredit tidak cepat mengalami penurunan. Seperti diketahui, sampai Oktober 2017, suku bunga kredit perbankan masih 11,55% atau turun 5 bps dalam setahun.
Dody Budi Waluyo, Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI bilang masih tingginya suku bunga kredit karena ada beberapa faktor penyusun bunga kredit yang masih tinggi.
"Ada beberapa penyusun suku bunga kredit diantaranya adalah SBDK dan premi risiko," kata Dody, Kamis (14/12).
Untuk komponen suku bunga dasar kredit (SBDK) tercatat adalah biaya dana, overhead cost dan profit margin. Salah satu penyusun biaya dana terbesar adalah bunga deposito.
Selain bunga deposito, penyusun biaya dana adalah biaya jasa, regulasi, premi Giro Wajib Minimum (GWM) dan biaya kas. Untuk biaya overhead cost, menurut Dody, terdiri dari biaya tenaga kerja, pelanggan, litbang, sewa dan promosi.
Selain itu untuk profit margin, sangat ditentukan oleh efisiensi, pendapatan dan biaya operasional. Dody bilang Oktober 2017, rasio efisiensi bank sudah menunjukkan perbaikan menjadi 79,01% atau membaik dari bulan sebelumnya 82,85%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News