kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Biar Tertib, OJK Tengah Menyusun Regulasi Khusus Untuk BNPL Perusahaan Pembiayaan


Senin, 11 November 2024 / 22:50 WIB
Biar Tertib, OJK Tengah Menyusun Regulasi Khusus Untuk BNPL Perusahaan Pembiayaan
ILUSTRASI. Nasabah mengakses aplikasi penunda pembayaran alias paylater di Jakarta, Kamis (6/7/2023).Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun regulasi khusus untuk mengatur buy now pay later (BNPL) perusahaan pembiayaan. ?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun regulasi khusus untuk mengatur buy now pay later (BNPL) perusahaan pembiayaan. 

Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya, Agusman mengatakan saat ini perusahaan pembiayaan yang menyelenggarakan kegiatan BNPL masih mengacu dalam POJK Nomor 35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/POJK.05/2022.  

“Kami sedang menyusun pengaturan khusus terkait BNPL antara lain mengenai persyaratan perusahaan pembiayaan yang menyelenggarakan kegiatan BNPL," kata Agusman dalam jawaban tertulis, dikutip Senin (11/11). 

Baca Juga: Kinerja Fintech Terdongkrak Ekosistem

Selain itu, Agusman menerangkan, regulasi tersebut juga akan mengatur tentang kepemilikan sistem informasi, pelindungan data pribadi, rekam jejak audit, sistem pengamanan, akses dan penggunaan data pribadi, kerja sama dengan pihak lain, hingga terkait manajemen risiko. 

Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan bisnis BNPL yang sehat dengan memperhatikan prinsip pelindungan konsumen. 

Sebelumnya, OJK melaporkan bahwa piutang pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan per September 2024 mencatat pertumbuhan sebesar 103,40% YoY menjadi Rp 8,24 triliun. Agusman mengatakan angka tersebut lebih rendah dari BNPL pada perbankan yang tercatat sebesar Rp 19,81 triliun.  

Dengan demikian, Agusmus memprediksi kinerja dan pertumbuhan BNPL oleh perusahaan pembiayaan akan terus meningkat seiring perkembangan perekonomian berbasis digital. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×