Reporter: Annisa Fadila | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) belum berencana untuk menaikkan biaya topup dalam waktu dekat. Sales Channel Group Head LinkAja Widjayanto Djaenudin mengatakan, tarif topup masih Rp 1.000 sehingga menurutnya tarif tersebut masih terjangkau bagi masyarakat.
Adapun untuk meningkatkan pelayanan sekaligus kenyamanan pengguna, LinkAja fokus mengembangkan berbagai use case yang relevan, serta menjalankan program marketing yang menarik bagi pengguna.
“Untuk topup, LinkAja akan terus mengembangkan channel nya sampai ke pelosok melalui kemitraan dan keagenan. Tak hanya itu, dalam konteks channel topup, LinkAja akan membuat business model, serta program insentif yang menarik baik untuk agen, maupun penggunanya. Sekadar informasi, saat ini pengguna yang telah terdaftar lebih dari 45 juta pengguna,” kata Widjayanto.
Baca Juga: Saat Mochtar Riady mengaku tidak kuat terus membakar uang di OVO
Adapun beberapa keunggulan yang ditawarkan LinkAja diantaranya channel sampai ke pelosok kota tier 2 dan tier 3, beragam use case nasional dan lokal yang menarik serta satu-satunya uang elektronik yang memiliki fitur syariah.
Senada, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoJek) dengan brand GoPay menegaskan pihaknya masih memberlakukan tarif Rp 1.000 untuk biaya topup.
Head of Corporate Affairs GoPay Winny Triswandhani menjelaskan, dalam waktu tertentu pihaknya turut memberikan promo kepada pengguna. Hal itu seperti gratis biaya admin saat melakukan transfer GoPay ke rekening bank.
“Dengan memprioritaskan fitur, layanan dan keamanan, GoPay terus menjadi pembayaran digital andalan bagi konsumen. GoPay selalu terbuka untuk bekerjasama dengan pemerintah dan instansi lain untuk mengembangkan program, fitur, maupun layanan yang berdampak positif terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” terang Winny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News