kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bidik nasabah tajir, BNI rilis kartu kredit Visa Signature


Kamis, 27 Juni 2019 / 14:36 WIB
Bidik nasabah tajir, BNI rilis kartu kredit Visa Signature


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) meluncurkan kartu kredit Visa Signature untuk menyasar segmen high end yang terus bertumbuh.

Hitungan BNI, sepanjang tahun 2019 sales volume segmen kartu kredit ini tumbuh 8% (ytd), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan  bisnis kartu kredit BNI sebesar  7% (ytd).

Beberapa fasilitas tambahan juga turut diberikan kepada para pemegang kartu kredit ini kelak. Misalnya cashback 2,5%, double point reward, hingga travel voucher.

General Manager Bisnis Kartu kredit BNI Okki Rushartomo bilang, untuk membidik nasabah tajir, BNI Visa Siganature memberikan limit kredit mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 500 juta.

Dengan limit yang lebih besar, BNI berharap para pemegang kartu pun dapat menikmati pengalaman vakansi (leisure experience) seperti pembelian tiket pesawat, hotel, hingga objek wisata yang lebih baik.

“Segmen ini cukup besar di BNI, sebelumnya ketika kami rilis kartu kredit emerald pertumbuhan kartu kredit kami sudah naik lima kali lipat. Sedangkan hingga akhir tahun, kami menargetkan bisa mendapat 10.000 pemegang kartu,” katanya.

Sedangkan President Director PT Visa Worldwide Riko Abdurrahman yang turut hadir dalam acara menyatakan, BNI VIsa Signature juga turut dilengkapi fitur contactless yang dapat memberikan kemudahan nasabah dalam bertransaksi.

“FItur contacless ini sebenarnya di luar negeri sudah umum, di Australia misalnya sudah 90% digunakan, Singapura mungkin ada 80%. Ke depan pun kami akan terus menambah jumlah edc (electronic data capture) di INdonesia yang bisa menerima transaksi contactless,” jelas Rico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×