kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bidik petumbuhan anorganik, korporasi bangun perusahaan modal ventura


Minggu, 15 Desember 2019 / 22:47 WIB
Bidik petumbuhan anorganik, korporasi bangun perusahaan modal ventura
ILUSTRASI. Lembaga pembiayaan modal usaha mikro, umkm, ukm, PT Esta Dana Ventura


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

Adapun modal ventura milik Lippo Group yakni Venturra Capital masih akan mendanai 10 start up. Raditya Pramana, Partner Venturra Capital bilang mencari fintech yang bisa dikolaborasikan dengan dompet digital. Ia mengambil contoh seperti fintech yang bergerak di bidang fund managgemt, micro investment, micro insurance, dan salary investment.

“Investasi ditujukan untuk perusahaan yang sangat muda jadi seed funding rata-rata US$ 500.000 per perusahaan. Kami mencari semua sektor, tapi financial service (fintech) yang sangat kami suka,” ujar Raditya.

Adapun di penghujung 2019 ini, Raditya mengaku Venturra Capital masih membidik dua heatlhtech untuk disuntikkan modal. Hingga saat ini masih dalam tahap diskusi. Modal Ventura milik Lippo Group ini memiliki portofolio seperti Grab, Socilolla, Fabelio, Bride Story, Happy Fresh, Shopback, Carro, Zelinggo, Fave, dan Kaodim,

Baca Juga: MDI Ventures siapkan pendanaan US$ 150 juta untuk startup

Selain itu juga Ruangguru, Medigo, Prixa, Prenetics, first circle, 99.co, Cove, Antler, Ekrut, Tada, iPrice, dan Okiela.

Konglomerat Barito Group lewat Kejora Ventures mengaku tertarik membidik fintech equity crowdfunding untuk didanai tahun depan. Managing Partner Kejora Ventures Eri Rekspoprodjo bilang model fintech equity crowdfunding akan memberikan akses individu untuk jadi pengusaha dengan modal yg sangat kecil. Selain itu, Ia melihat insurtech juga masih menarik.

Namun, Ia masih mempertimbangkan kesadaran asuransi terbilang rendah sehingga minat terhadap produk insurtech juga rendah.

“Porsi portofolio fintech engga lebih dari 40%. Kita kan sektor agnostic (semua sektor), kita ada di fintech, healthcare, education, logistic,” ujar Eri.

Ia bilang saat ini Kejora Ventures memiliki bujet untuk menanamkan investasi senilai US$ 100 juta. Ia mengaku 80% dari dana tersebut telah diinvestasikan kepada para start up.

Baca Juga: Uniair Indotama Cargo segera lakukan pengapalan pertama fasilitas PLB e-commerce

Adapun beberapa investasi dari Kejora Ventures adalah DIVA, Sicepat Ekspres, C88, Investree, Pawoon, Snapask, Union Space, Smartstudy, Kredivo, Fastwork, Dekoruma, Alicce9, Sorabel, Qareer, MoneyTable, Found8, Gushcloud, Plato, Finfleet, Singn Keys, Y Digital, Pomelo, Mathpresso, Prosehat, dan Foodia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×