Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk, membuka peluang untuk menerbitkan negotiable certificate of deposits (NCD) pada semester II-2015 ini.
Direktur Keuangan BII, Thilagavathy Nadason menuturkan, nilai NCD berkisar antara Rp 500 miliar sampai dengan Rp 1 triliun.
Penerbitan NCD ini sebagai persiapan bank jika mendapat permintaan kredit dalam jumlah yang cukup besar. Ini untuk mengantisipasi permintaan kredit proyek pembangunan infrastruktur yang saat ini digaungkan oleh pemerintah.
"NCD diterbitkan untuk berjaga-jaga adanya permintaan kredit yang jumlahnya besar dan bukan untuk likuiditas, karena likuiditas stabil," jelas Thila di Jakarta, Senin (24/8).
Meski pertumbuhan kredit melambat, namun perbankan masih menanti pertumbuhan ekonomi di semester II-2015 yang diharapkan lebih menggeliat dengan target pembangunan proyek infrastruktur.
Makanya, Thila bilang, NCD akan sangat tergantung pada pipeline kredit yang masuk sepanjang sisa tahun 2015 ini.
"Kami juga memperhitungkan pipeline kredit selain meperhitungkan dampak kepada suku bunga dan bisnis kami sendiri. Kalau tidak ada pipeline kreditnyang besar, maka mungkin tidak akan terbitkan NCD," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Thila, BII masih menunggu rencana proyek pembangunan infrastruktur yang lebih spesifik dari pemerintah. Menurutnya, saat ini, rencana proyek pembangunan infrastruktur oleh pemerintah masih sebatas wacana.
"Kami masih menunggu action plan dari pemerintah untuk pembangunan proyek infrastruktur. Setelah itu jelas, baru kami bisa target juga untuk penyaluran kredit infrastrukturnya," kata Thila.
Saat ini, tim kredit BII tengah mengadakan pembicaraan dengan beberapa BUMN, terkait pembangunan proyek infrastruktur.
Catatan saja, BNII pada Juli kemarin mengantongi dana sebesar Rp 300 miliar dari hasil penerbitan NCD yang memiliki tingkat diskonto sebesar 8,85% dan memiliki tenor 365 hari.
Adapun, tanggal jatuh tempo NCD ini adalah 5 Juli 2016 mendatang. PT Indopremier Securities bertindak sebagai arranger dalam aksi penerbitan sertifikat deposito itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
