kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.057   73,61   1,05%
  • KOMPAS100 1.055   14,53   1,40%
  • LQ45 829   11,90   1,46%
  • ISSI 214   1,19   0,56%
  • IDX30 423   6,79   1,63%
  • IDXHIDIV20 510   7,68   1,53%
  • IDX80 120   1,66   1,40%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Bisa naik dua kali lipat, ini hasil stress test NPL Bank Mandiri di masa pandemi


Rabu, 13 Mei 2020 / 19:48 WIB
Bisa naik dua kali lipat, ini hasil stress test NPL Bank Mandiri di masa pandemi
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (20/4/2020).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pandemi virus corona (Covid-19) membuat perbankan harus mengencangkan ikat pinggang. Sebab, bila tidak teliti kondisi likuiditas bahkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) malah bisa memburuk.

Sejatinya, bila kondisi tengah mengalami kontraksi perbankan pastinya sudah mengantisipasi dan menganalisa situasi. Ambil contoh, PT Bank Mandiri Tbk yang mengaku telah melakukan uji stress test atau perkiraan kondisi terburuk bagi perusahaan.

Baca Juga: Begini upaya bank menangkis upaya pembobolan rekening nasabah lewat kode OTP

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan saat ini berdasarkan catatan perseroan sampai dengan awal Mei 2020 total debitur wholesale dan ritel (konsumer) perseroan tercatat sebanyak 5,1 juta dengan total baki debet sekitar Rp 755 triliun.

Nah, dalam analisanya dari total 5,1 juta debitur tersebut terdapat 1 juta debitur yang bisnisnya terdampak pelemahan akibat Covid-19 dan memerlukan restrukturisasi. Total baki debetnya ada di kisaran Rp 148 triliun.

Sejauh ini sejak akhir Maret 2020 sampai Mei 2020 sudah ada sebanyak 180.00 debitur yang telah direstrukturisasi oleh Bank Mandiri sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Jadi, ada sekitar 800 ribu lagi yang harus kita bantu restrukturisasi, tentu kalau mereka memenuhi kriteria," ungkapnya dalam video conference, Senin (11/5) lalu.

Berlandaskan pada data tersebut, Bank Mandiri pun telah melakukan stress test apabila seluruh debitur yang layak (eligible) diberikan restrukturisasi kredit. Ada dua skenario, antara lain berkaitan pada durasi penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Corona pengaruhi Kinerja, Mandiri Tunas Finance lakukan beberapa strategi

Skenario pertama, bila PSBB berlangsung selama 1 bulan dengan durasi restrukturisasi selama 12 bulan kondisi NPL Bank Mandiri akan terkontraksi namun masih pada batas yang terbilang aman. Catatan saja, per Maret 2020 posisi NPL Bank Mandiri ada di kisaran 2,4%.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×