Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bank-bank besar yang terbilang kurang menawan untungnya masih bisa ditopang oleh bisnis anak usaha mereka. Di mana, pertumbuhan laba anak usaha mampu menjaga agar kinerja laba bank-bank jumbo ini tidak terlalu merosot.
Ambil contoh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang secara konsolidasian membukukan laba bersih per semester I-2025 senilai Rp 26,28 triliun atau turun 11,5% YoY. Namun, capaian tersebut berbanding terbalik dengan kontribusi laba anak usaha mereka.
Pada periode yang sama, kontribusi laba anak usaha bank yang dekat dengan wong cilik ini mencapai Rp 5,25 triliun. Capaian tersebut meningkat dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 4,39 triliun.
Baca Juga: Tren Rasio NIM Bank Besar Masih Turun, Cermati Penyebabnya
Adapun, PT Pegadaian menjadi yang berkontribusi paling besar di antara anak-anak usaha BRI mencapai 68,1% dari total laba anak usaha. Dilanjutkan dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang memiliki kontribusi sekitar 16,9%.
Anak perusahaan seperti PNM dan Pegadaian ini juga berkontribusi 10,7% dari total pinjaman BRI Grup dan 21,4% dari pendapatan bunga bersih grup. Dalam hal ini, Pegadaian mencatat pertumbuhan 31,8% YoY, didorong oleh peningkatan yang kuat sebesar 40,4% YoY, dalam bisnis gadai emasnya. Sementara, PNM tumbuh sebesar 2,9% YoY, secara umum sejalan dengan segmen mikro di seluruh bank.
Tak hanya laba, kualitas aset dari kredit maupun pembiayaan yang dimiliki anak usaha BRI pun tampak lebih baik dibandingkan induknya. Sebagai perbandingan, rasio Non Performing Loan (NPL) anak usaha BRI berada di level 1,39% sedangkan NPL dari BRI secara bank only mencapai 3,23%.
Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto mengungkapkan bahwa kontribusi laba anak usaha memang dari tahun ke tahun terus meningkat. Setidaknya, itu mulai terlihat sejak tahun 2021 di mana BRI membentuk holding ultra mikro yang beranggotakan PNM dan Pegadaian.
Ia bilang perusahaan anak ini memang berperan sebagai diversifikasi untuk sumber pendapatan maupun risiko yang dimiliki. Sebagai induk, Agus mengungkapkan selalu menyediakan layanan keuangan yang lebih terintegrasi bagi nasabah BRI.
Agus pun menekankan bahwa pihaknya juga terus mendorong perusahaan anak untuk melakukan transformasi agar ada penguatan. Baik di dalam bisnis mereka, model bisnis, hingga menata manajemen risiko hingga human capital.
“Kita mengkolaborasikan potensi daripada ekosistem terutama nasabah-nasabah BRI yang memang sangat besar sekali jumlahnya dan ini diperkuat dengan melakukan penawaran produk-produk dari anak perusahaan BRI,” ujar Agus, belum lama ini.
Baca Juga: Pasar Besar, Pemodal Asing Masih Mengincar Bank Dalam Negeri
Hal serupa juga dialami oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang juga mendapatkan peningkatan kontribusi anak usaha. Meskipun, laba bersih BNI secara konsolidasian tetap mengalami penurunan sekitar 5,6% YoY menjadi Rp 10,1 triliun.
Adapun, kontribusi anak usaha terhadap laba bersih BNI pada separuh pertama tahun 2025 ini mencapai Rp 1,19 triliun atau naik sekitar 0,3% YoY. Kontribusi tersebut terdiri dari laba bersih, pendapatan biaya dan investasi saham.
“Pertumbuhan kredit usaha di perusahaan anak juga meningkat 27,1% YoY menjadi Rp17,2 triliun, mencerminkan penguatan sinergi grup,” ujar Wakil Direktur Utama BNI Alexandra Askandar.
Adapun, Alexandra menyoroti kinerja salah satu anak usahanya yang terbilang baru yaitu Hibank. Di mana, penghasilan setelah pajak dari Hibank pada periode sama mencapai Rp 60,9 triliun, naik dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 60,4 triliun.
Ia menambahkan, ekspansi bisnis Hibank yang fokus pada pembiayaan segmen komersial & UKM berbasis digital ini mampu tumbuh 31% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Kualitas asetnya terjaga dengan baik yaitu NPL rasio dibawah 1% dan stabil dari tahun lalu,” pungkasnya.
Selanjutnya: APINDO Soal PP Nomor 28 Tahun 2025: Bagus, Tapi Perhatikan Ini
Menarik Dibaca: Xiaomi Rilis Mijia Front Load Washer Dryer, Mesin Cuci Pertama Xiaomi di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News