kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bisnis asuransi jiwa mulai menggeliat pada awal tahun ini


Selasa, 04 Mei 2021 / 17:10 WIB
Bisnis asuransi jiwa mulai menggeliat pada awal tahun ini
ILUSTRASI. Financial Advisor melayani nasabah di salah satu counter asuransi jiwa di Jakarta, Kamis (15/4). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/04/2021.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah tertekan dihantam pandemi, bisnis asuransi jiwa mulai membaik. Pada tiga bulan pertama 2021, industri asuransi jiwa berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan dari bulan - bulan sebelumnya.  

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mencatat premi industri asuransi jiwa naik hingga 24,77% yoy menjadi Rp 50,86 triliun per Maret 2021. Sedangkan premi tahun sebelumnya lebih rendah yaitu Rp 40,76 triliun. 

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan ada beberapa faktor yang turut mendorong pertumbuhan industri. Pertama, pembelian asuransi mulai bergairah pada awal tahun sejak dipasarkan tahun lalu. 

Baca Juga: LinkAja serahkan bantuan renovasi masjid

"Penjualan asuransi butuh waktu. Ketika agen menawarkan asuransi tahun lalu belum tentu langsung mau. Jadi pendekatan tahun lalu baru terealisasi di awal 2021," kata Togar, Selasa (4/5). 

Faktor kedua, kemungkinan daya beli masyarakat membaik sehingga penjualan asuransi ikut terangkat. Alhasil, industri asuransi jiwa mengantongi premi lebih besar seiring peningkatan bisnis proteksi. 

Dengan kenaikan itu, AAJI memperkirakan premi asuransi bisa tumbuh dobel digital hingga akhir 2021. Karena didorong program pemulihan ekonomi nasional (PEN), program vaksinasi Covid-19, pemanfaatan teknologi pada proses bisnis maupun pemasaran selama pandemi. 

Selain itu, kesadaran masyarakat akan perlindungan diri juga kian meningkat selama pandemi. Ditambah lagi, asosiasi gencar melakukan edukasi untuk meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat. 

"Namun itu semua dengan catatan jika situasi di Indonesia aman dan Covid terkendali. Kami berkeyakinan bisnis asuransi bisa makin lebih bagus daripada 2020," terang Togar. 

Baca Juga: AIA Financial (AIA) catatkan aset tumbuh 6,6% menjadi Rp 53,3 triliun pada 2020

Sementara itu, BRI Life juga mencatatkan pertumbuhan premi 13,88% yoy menjadi Rp 1,64 triliun pada triwulan I 2021.  Perusahaan asuransi jiwa ini menargetkan premi premi Rp 5,57 triliun tahun ini. 

"Kami yakini target penjualan 2021 akan dapat dicapai melalui kerja keras semua bagian dan dukungan dari semua pihak, sehingga target tersebut dapat dicapai pada bulan September 2021 mendatang dan akan melampauinya hingga akhir tahun 2021," kata Direktur Pemasaran dan Bisnis Syariah BRI Life Anik Hidayati. 

Perusahaan berambisi menjadi lima besar perusahaan asuransi berdasarkan market share pendapatan premi bruto (GWP) tahun ini dengan mengoptimalisasikan kanal-kanal pemasaran. Kemudian pengembangan produk yang kompetitif serta mengembangkan kualitas layanan secara prima. 

Tahun lalu, perusahaan belum mencapai target secara keseluruhan karena ada kanal bisnis AJK (Asuransi Jiwa Kredit) terkena dampak pandemi. Namun berkat kerja keras bersama, pencapaian tersebut bisa ditutup melalui peningkatan bisnis bancassurance

Selanjutnya: OJK segera rilis aturan soal pemasaran unitlink, ini gambarannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×