kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Buy Now Pay Later Terus Meningkat Pesat


Rabu, 18 Januari 2023 / 19:28 WIB
Bisnis Buy Now Pay Later Terus Meningkat Pesat
ILUSTRASI. Bisnis buy now pay later (paylater) terus meningkat dalam dua tahun terakhir. ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/10/2022.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis buy now pay later (paylater) terus meningkat dalam dua tahun terakhir. Sejumlah pelaku usaha di lini bisnis paylater pun menikmati gurihnya bisnis paylater.

Laporan Moody's Investors Service pada Agustus 2022 menyebutkan bahwa layanan paylater telah tumbuh subur di Asean dalam dua tahun terakhir. Pertumbuhan itu salah satunya disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 dan transaksi melalui e-commerce yang meningkat.

Dari sisi pelaku bisnis, perusahaan pembiayaan bagian dari Akulaku Group, PT Akulaku Finance Indonesia menyebut tren paylater di Akulaku Finance senantiasa meningkat lebih dari 25% sepanjang tahu 2022.

Baca Juga: Hidup Makin Sulit dan Pengguna Meningkat, Pemain Paylater Waspadai Kredit Macet

Presiden Direktur Akulaku Finance Efrinal Sinaga menerangkan, per November 2022, Akulaku Finance telah berhasil menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 12 triliun, di mana paylater menyumbang 40% dari total Rp 12 triliun tersebut.

"Tahun 2023 ini, kami targetkan (konservatif) masih tumbuh lebih dari 15%," kata Efrinal saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (18/1).

Untuk mencapai target itu, ada beberapa strategi yang akan dilakukan oleh Akulaku Finance, antara lain tetap konsisten memaksimalkan pembiayaan ritel online di paylater.

"Pembiayaan ritel online paylater kolamnya masih besar," ungkapnya.

Selain itu, pengguna internet dan smarthphone yang terus meningkat juga akan berpengaruh baik pada bisnis paylater.

Menurut Efrinal, tantangan bisnis paylater saat ini adalah mulai banyaknya industri keuangan yang masuk ke ranah paylater, seperti Banking dan P2P. Selain itu, masih banyaknya konsumen yang belum cakap digital dan tingkat literasi keuangan yang masih rendah, sehingga mudah diperdaya dan jadi korban Fraudster.

Sekadar informasi, suku bunga Akulaku Finance tercatat sebesar 3% per bulan. Terkait dengan keamanan data, Akulaku Finance telah menerapkan standarisasi ISO 27001.

Baca Juga: Bisnis PayLater Mulai Waspada Kenaikan Kredit Macet (NPL)

Sementara itu ,Co-Founder & COO Xendit Group Tessa Wijaya mengatakan, pertumbuhan paylater yang notabene sebagai metode pembayaran baru meningkat 10x lebih besar di tahun 2022, walaupun secara jumlah masih kecil.

Hal ini, kata Tessa, menunjukkan konsumen semakin tertarik untuk menggunakan layanan paylater, sementara untuk kartu kredit peningkatannya 6x dan e-money 5x,

Tessa mengatakan, sebagai penyedia solusi pembayaran, Xendit akan terus berinovasi untuk menyediakan pilihan pembayaran sebanyak mungkin untuk merchant Xendit.

"Jadi tidak ada target spesifik untuk metode pembayaran tertentu. Tapi kalau melihat tren yang terjadi di pasar, kami memprediksi QRIS dan paylater akan terus tumbuh di tahun 2023 ini," kata Tessa saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (18/1).

Terkait keamanan pengguna Xendit, Tessa bilang Xendit memiliki izin, terdaftar, dan diotorisasi oleh Bank Indonesia sebagai Penyelenggara Jasa Pembayaran. Xendit memastikan bahwa sistem keamanan platform telah memenuhi standar yang diberikan oleh Bank Indonesia maupun otoritas terkait dan secara berkala terus melakukan pembaruan dan peningkatan. 

"Kami juga terdaftar dan telah memenuhi standar Penyelenggara Sistem Elektronik dari Kominfo," ungkapnya.

Baca Juga: Industri Paylater di Indonesia Mewaspadai Daya Beli Masyarakat yang Turun

Tessa menambahkan, untuk memenuhi standar keamanan internasional, Xendit juga telah memiliki sertifikasi PCI DSS level 1 (level tertinggi) dan juga ISO/IEC 27001:2013.

Adapun, Chief Marketing Officer Maucash Indra Suryawan mengatakan, tren paylater sepanjang 2022 ini sangat melesat secara industri, walaupun dari 104 peer-to-peer yang berizin Otoritas Jasa Keuangan tidak seluruhnya memiliki fasilitas paylater.

Indra bilang, Maucash tidak terlalu besar untuk portofolio penyaluran pinjaman paylater. Untuk target pertumbuhan paylater di Maucash sepanjang 2023 ini tidak lebih dari 10% karena portofolionya juga masih di angka yang sama di tahun 2022.

Sebagai informasi, Maucash menerapkan suku bunga 4% per bulan dengan cicilan selama 12 bulan, cash loan cicilan hingga 24 bulan dengan limit hingga 20 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×