Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kartu kredit perbankan terlihat terus mencatatkan pertumbuhan. Hal ini tercermin dari peningkatan volume dan nilai transaksi yang dicatatkan oleh Bank Indonesia (BI).
Data Bank Indonesia menunjukkan, volume transaksi kartu kredit pada Juni 2025 mencapai 42,64 juta kali, atau meningkat 15,02% secara tahunan atau year on year (yoy). Nilai transaksinya mencapai Rp 38,60 triliun, tumbuh 10,06% yoy.
Direktur Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), Steve Marta menilai, secara umum nilai maupaun volume transaksinya masih naik. Tetapi kenaikan nya disebut tidak sebesar tahun tahun-tahun sebelumnya.
"Penyebabnya kemungkinan karena ada dampak dari paylater untuk pemegang kartu baru yang lebih mudah mendapatkan layanan Buy Now Pay Later dibandingkan dengan kartu kredit," ucap Steve kepada kontan.co.id, Selasa (16/9/2025).
Di sisi lain, kondisi kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) kartu kredit juga disebut mengalami kenaikan, sehingga bank perlu mengantisipasi atau menjaga keadaan ini supaya tidak berdampak negatif terhadap bisnis.
"Kami berharap agar transaksi kartu kredit bisa terus meningkat di tengah situasi ekonomi saat ini dan juga tentunya NPL yang bisa terjaga," katanya.
Baca Juga: BNI dan JCB Rilis Kartu Kredit Korporat Premium untuk Perusahaan Jepang di Indonesia
Dalam menggenjot bisnis kartu kredit Steve menyarankan beberapa strategi seperti efisiensi biaya dan juga strategi pemberian fasilitas kartu kredit maupun transaksi yang lebih cepat dan aman sehingga memberikan kemudahan kepada pengguna kartu kredit.
Peningkatan bisnis kartu kredit juga terjadi di sejumlah perbankan. PT Bank Negara Indonesia (BNI) misalnya, mencatat nilai volume transaksi kartu kredit sampai dengan Agustus 2025. Perkembangan transaksi kartu kredit mengalami peningkatan sekitar 4% YoY, dengan pertumbuhan baki debet hampir 10% yoy.
Grace Situmeang, General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI mengatakan, pertumbuhan ini didukung dari pertumbuhan volume dan nilai transaksi di sektor travel, perdagangan dan healthcare.
Adapun rasio kredit macet kartu kredit BNI saat ini sekitar 2%, meskipun kata Grace menunjukkan sedikit peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, BNI disebut telah menerapkan strategi untuk mitigasi risiko secara menyeluruh, antara lain dengan menjaga pertumbuhan baki debet dan volume transaksi melalui pemberian kredit kepada selected customer atau nasabah yang lebih prudent.
“Selain itu, kami juga melakukan penguatan sistem monitoring untuk deteksi dini potensi gagal bayar, serta pendekatan aktif melalui program penagihan dan restrukturisasi bagi debitur terdampak,” jelas Grace.
Pada kuartal keempat 2025, tren pertumbuhan nilai volume transaksi di perkirakan akan meningkat sekitar 5% dari kuartal ketiga 2025.
“Dengan pertumbuhan nilai volume transaksi diakhir tahun ini, diharapkan berimpact pada pertumbuhan outstanding kartu kredit diatas 6% YoY,” sambungnya.
Dalam menggenjot transaksi, pihaknya juga telah menerapkan beberapa strategi, diantaranya fokus pada peningkatan jumlah pengguna kartu kredit, peningkatan utilisasi kartu melalui program dan fiture layanan kartu kredit yang memberikan benefit lebih bagi cardholder termasuk peningkatan transaksi di regional.
Baca Juga: Transaksi E-Wallet Melonjak Hingga 88%, Geser Peran Kartu Debit dan Kredit
Penguatan strategic partnership juga dinilai menjadi salah satu strategi pengembangan bisnis kartu kredit. Seiring dengan arah digitalisasi transaksi kartu kredit, dilakukan pula pengembangan fitur digital yang memberi kemudahan dan kenyamanan transaksi melalui super apps Wondr by BNI, yang menjadi channel/ tools untuk peningkatan transaksi.
Setali tiga uang, Senior Vice President Credit Card Bank Mandiri Agus Hendra Purnama menyampaikan, kinerja kartu Mandiri Kartu Kredit sampai dengan Agustus 2025 transaksinya tumbuh sebesar 15% secara YoY, dengan total 2,3 juta kartu kredit yang beredar di masyarakat.
“Transaksi kartu kredit diproyeksikan akan optimis tumbuh sebesar diatas 15% dengan optimalisasi fitur digital di Beyond SuperApp Livin’ by Mandiri,” ucap Agus.
Adapun kualitas rasio NPL kartu kredit Bank Mandiri disebut masih terjaga dan berada dibawah rata-rata NPL industri.
“Kami akan terus mempertahankan kualitas kreditnya salah satunya dengan cara kemudahan cek tagihan kartu kredit dan pembayaran kartu kredit melalui channel Livin by Mandiri,” kata Agus.
Selanjutnya: Juventus vs Dortmund: Prediksi dan Jadwal Live Streaming UCL Malam Ini
Menarik Dibaca: Restoran Jepang Yakiniku Futago Izakaya Hadir Perdana di Jakarta, Cek Lokasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News