kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Transaksi E-Wallet Melonjak Hingga 88%, Geser Peran Kartu Debit dan Kredit


Selasa, 26 Agustus 2025 / 19:01 WIB
Transaksi E-Wallet Melonjak Hingga 88%, Geser Peran Kartu Debit dan Kredit
ILUSTRASI. E-wallet terus menunjukkan pertumbuhan signifikan dan mulai menggeser peran kartu debit maupun kredit sebagai alat pembayaran utama.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dompet digital atau e-wallet terus menunjukkan pertumbuhan signifikan dan mulai menggeser peran kartu debit maupun kredit sebagai alat pembayaran utama.

Data Bank Indonesia (BI) mencatat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan jumlah akun e-wallet mencapai 47,4%, jauh di atas kartu debit sebesar 12,62% dan kartu kredit yang tumbuh 1,94%. 

Dari sisi transaksi, uang elektronik tumbuh rata-rata 88,3% dalam periode yang sama. Sebagai pembanding, pertumbuhan transaksi kartu debit mencapai 6,31%, sedangkan kartu kredit sebesar 7,47%.

Baca Juga: Sebanyak 40% Mitra Masih Transaksi Tunai, Amartha Dorong Cashless lewat E-Wallet

Tren serupa juga terlihat di tingkat regional. Di ASEAN, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) e-wallet pada 2025 mencapai US$ 681 miliar, lebih tinggi dibandingkan GTV kartu debit dan kredit yang tercatat sebesar US$ 550 miliar.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda mengatakan pertumbuhan eksponensial e-wallet ini membuat banyak pemain berlomba masuk ke industri.

E-wallet itu tumbuhnya 47,4% dari sisi akun, sementara transaksinya sudah sampai 88,39%. Tinggi sekali. Itu sebabnya ekosistem sekarang ujung-ujungnya akan ke pembayaran,” ujarnya dalam Peluncuran Amartha Financial Group, Selasa (26/8/2025). 

Huda menilai pergeseran preferensi konsumen menjadi pendorong utama. Masyarakat semakin enggan menggunakan uang tunai maupun datang ke kantor cabang perbankan. 

“Orang akan semakin malas berhubungan dengan kantor cabang bank, antre di CS, atau mengurus kartu. Sekarang semua bisa dilakukan lewat aplikasi. Itu yang membuat permintaan digital financing termasuk e-wallet makin tinggi,” tambahnya.

Baca Juga: Risiko Judi Online di E-Wallet Belum Sirna

Selanjutnya: Bahas RUU Ketenagalistrikan, DPR Minta PLN Perjelas Skema Harga & Kapasitas Transmisi

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (27/8): Waspada Hujan Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×