Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan adanya fluktuasi nilai tukar, juga kenaikan suku bunga acuan tampaknya tidak berpengaruh terhadap bisnis remitansi perbankan atau aktivitas pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia.
Sejumlah perbankan mengakui potensi dari bisnis remitansi masih sangat besar. Misalnya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan pada bisnis remitansi hingga akhir Maret 2024.
Dari sisi volume bisnis remitansi tumbuh di atas 15%. Bank Mandiri juga mencatat peningkatan transaksi retail remittance, khususnya transaksi incoming yang meningkat dari berbagai channel dengan rata-rata peningkatan lebih dari 20%.
Baca Juga: Bankir Optimistis Pendapatan Komisi Bakal Naik
"Hal ini didorong dari banyaknya diaspora Indonesia di luar negeri yang mengirimkan uang ke keluarganya di Indonesia menjelang hari raya," ungkap VP Micro Segment & Remittance Solution Bank Mandiri, Rolland Setiawan kepada kontan.co.id belum lama ini.
Rolland menerangkan, secara umum pelemahan nilai tukar belum berdampak signifikan terhadap transaksi remitansi karena pelemahan masih terjadi dalam waktu singkat dan nature nasabah yang melakukan transaksi ke luar negeri adalah nasabah yang sudah memiliki komitmen pembayaran ataupun pengiriman untuk keluarga.
Sepanjang kuartal I-2024, incoming retail remittance bank Mandiri didominasi oleh pengiriman dari negara Arab Saudi, Hong Kong, Malaysia dan Singapore.
Angka ini berbanding lurus dengan jumlah diaspora Indonesia di luar negeri. Sedangkan dari sisi outgoing, negara & kawasan tujuan transaksi didominasi oleh Singapora, Uni Eropa dan Australia.
Baca Juga: Sejumlah Bank Proyeksi Fee Based Income Tumbuh Dua Digit
Pendapatan berbasis komisi pada kuartal I-2024 Bank Mandiri dari retail remittance juga mencapai lebih dari Rp 30 miliar. Pihaknya menargetkan pendapatan dari retail remittance dapat mencapai lebih dari Rp 150 miliar pada akhir tahun 2024.
"Tahun ini transaksi remitansi diperkirakan akan meningkat 10%-12%, khususnya dari incoming retail remittance, seiring dengan semakin banyak negara yang membuka lowongan pekerjaan bagi WNI," ujar dia.
"Selain itu, dengan semakin mudahnya transaksi pengiriman uang ke luar negeri melalui SuperApp Livin’ by Mandiri akan mendukung peningkatan transaksi outgoing," kata Rolland.
Pada tahun 2024 ini, Bank Mandiri juga akan melakukan perluasan mata uang tujuan pada fitur Transfer Valas di Livin by Mandiri dan peningkatan kesiapan sistem untuk incoming remittance.
Baca Juga: Buka Tabungan BRI Bisa Lewat BRImo
Tak berbeda, Edi Masrianto, Direktur Keuangan, Treasury dan Layanan Global Bank Jatim bilang kalau potensi dari bisnis remitansi sangat besar. Terbukti, per April 2024, dana yang dihimpun terkait remitansi sudah mencapai Rp 2,7 triliun.
Bank Jatim baru menggarap pasar remitansi dengan Malaysia dengan menyasar para pekerja migran (PMI) bekerjasama dengan satu mitra counterpart untuk menjalankan bisnis tersebut.
"Tahun ini kami juga akan memperluas bisnis remitansi ke Taiwan dan Hong Kong. Rencananya dua negara itu akan diluncurkan pada Agustus 2024 mendatang. Sementara tahun depan kami menargetkan dapat diperluas ke Timur Tengah," jelasnya.