Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Unit Usaha Syariah PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk yakni BJB Syariah menargetkan penyaluran pembiayaan emas dapat tumbuh 144% secara tahunan, yakni mencapai Rp 29 miliar di tahun 2024.
Direktur Utama Bank BJB Syariah Adang A. Munandar mengatakan, saat ini pihaknya baru menyalurkan pembiayaan emas di angka Rp 23 miliar. Adapun tahun 2023 lalu, UUS BJB ini mencatatkan realisasi pembiayaan cicil emas tumbuh positif sebesar 150,74% menjadi Rp 22 miliar, naik dari Rp 14 miliar pada tahun 2022.
Adang merinci jumlah nasabah yang mencicil emas di BJB Syariah saat ini sekitar 2.000-an nasabah. Sebanyak 50% diisi kalangan karyawan dengan kisaran usia di atas 40 tahunan, 30% diisi karyawan dengan kisaran usia di bawah 40 tahunan, dan 20% diisi kalangan wiraswasta dengan kisaran usia 21 tahun sampai 30 tahun.
"Rata-rata kenaikan harga emas per tahun 12% sampai dengan 13%, maka keuntungan yang diperoleh nasabah akan dirasakan ketika memulai mencicil untuk pertama kali," kata Adang kepada Kontan, Senin (18/3).
Baca Juga: Strategi Perbankan Kerek Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang Tumbuh Melambat
Adang menyebut nasabah akan dapat benefit saat mencicil, mengingat angsurannya yang cukup ringan, ditambah harga emas telah diikat sejak awal akad sehingga ketika terjadi kenaikan harga emas maka cicilan/angsuran emas tetap tidak berubah.
Nasabah yang ingin menabung atau menyicil emas dapat melakukannya secara langsung melalui layanan mobile banking bank BJB Syariah (Mobile Maslahah) dengan menggunakan fitur pembiayaan kepemilikan emas. Dengan demikian, Pengajuan pembiayaan dapat dilakukan di manapun dan kapanpun tanpa perlu mendatangi kantor cabang.
Strategi lainnya untuk mencapai target pembiayaan emas tahun ini yakni dengan menjalin kerja sama dengan komunitas dalam penyediaan emas bagi anggotanya, serta kerjasama dengan supplier emas.
Dari sisi nasabah, BJB Syariah juga melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya investasi emas. Edukasi tersebut dilakukan dengan cara seminar, webinar, talkshow di media elektronik dan pembuatan konten di media sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News