kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BMRI dan BBCA salurkan kredit sindikasi untuk PLN


Senin, 27 Desember 2010 / 18:47 WIB
BMRI dan BBCA salurkan kredit sindikasi untuk PLN


Reporter: Dyah Megasari, Nina Dwiantika, Wahyu Satriani |

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali menyalurkan kredit sindikasi senilai Rp 267 miliar kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk membiayai pembangunan gardu induk gas insulated switchgear dan under ground cable di pulau Jawa.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok mengatakan proyek tersebut merupakan bagian dari program Fast Track Program 10.000 MW PLN yang mendapat jaminan dari pemerintah.

Sejatinya, BMRI tak sendiri dalam menyalurkan kredit ke PLN. Total kredit yang berjangka waktu 10 tahun tersebut akan digunakan untuk pembangunan transmisi gardu induk. PLN membutuhkan dana sebesar Rp 1,06 triliun atau setara dengan US$116,05 juta untuk pembiayaan porsi valas dari proyek tersebut. Selain BMRI, bank lain yang bergabung dalam penyaluran kredit sindikasi itu adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT BNI Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan porsi kredit masing-masing sebesar Rp 267 miliar.

“Kami berharap, dukungan pembiayaan itu dapat memenuhi kebutuhan listrik di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi tingkat kesejahteraan masyarakat,” kata Fransisca.

BMRI sebelumnya sudah menyalurkan kredit untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Labuan (2x315 MW), Indramayu (3x330 MW), dan Rembang (2x315 MW). Lampung (2x100 MW) dan Pangkalan Susu, Sumatera Utara (2x200 MW). Selain untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap, Bank Mandiri juga sudah menyalurkan kredit untuk pembangunan transmisi di Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan serta Sulawesi.

BBCA, juga berpartisipasi proyek ini dengan menyalurkan pembiayaan Rp 266,9 Miliar. Presiden Direktur BCA, D.E Setijoso mengatakan, BBCA sebelumnya sudah menyalurkan kredit pada beberapa pembiayaan proyek terkait dengan program Fast Track Program 10.000 MW pada tahun 2008 dan 2009 dengan notal Rp 2,4 Triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×