kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BNI dan Mandiri siap jadi wali devisa ekspor


Jumat, 07 September 2012 / 11:14 WIB
BNI dan Mandiri siap jadi wali devisa ekspor
Kingdom: Ashin of the North di Netflix tampilkan video dan foto-foto di balik layar.


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) menetapkan wali amanat alias trustee untuk mengelola devisa hasil ekspor (DHE) alias trustee mendapat sambutan baik dari sejumlah bankir. Mereka melihat, hal tersebut dapat menjadi peluang perbankan lokal untuk menggaet investor baru dari luar negeri.

Kepala Divisi Internasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Firman Wibowo mengatakan, fee based income perbankan akan meningkat karena aliran dana asing akan lebih banyak mengendap di lembaga tersebut. Ia melihat operasional trustee ke depan bisa mirip dengan manajer investasi (fund manager), walaupun pengelolaan investasinya berdasarkan kesepakatan investor dan bank.

Menurutnya, masih perlu beberapa syarat yang agar trustee dapat berjalan. “Yaitu kesiapan operasional, settlement dan bisnis perbankan yang canggih," kata Firman, Kamis (6/9).

Ia cukup yakin BNI akan mendapat keuntungan bila menjalankan rencana tersebut. BNI bakal lebih punya banyak kesempatan untuk menarik nasabah asing, apalagi bank itu sudah memiliki lima kantor cabang di luar negeri.

Walau begitu, Firman memprediksi trustee bank lokal belum dapat menyaingi trustee yang sudah dimiliki oleh bank-bank asing. Ini mengingat bank asing sudah lama berkecimpung di sana dan memiliki variasi produk investasi yang sudah cukup banyak. Misalnya cost currency swap, kredit derivatif ataupun credit linked loan.

"Jika langsung diterapkan di Indonesia seperti itu, tentu tidak bisa. Menurut saya, pada awalnya fungsi yang dimiliki trustee baru sebatas lembaga yang mengalokasikan dana investor untuk pembayaran kupon obligasi," ungkap Firman.

Sedangkan rencana BI, trustee lokal di tahap awal menawarkan produk investasi konvensional. BI berharap produk tersebut dapat berupa derivatif yang memiliki aset dasar jelas.

Selain BNI, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengaku siap mengelola DHE. Managing Director Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala Mansury mengatakan dari segi infrastruktur pihaknya sudah siap untuk mendirikan lembaga trustee. Sebab, Bank Mandiri selama ini telah menjadi bank kustodian serta wali amanat meski untuk pasar modal.

"Transaksi letter of credit dan jumlah nasabah yang menyimpan DHE kepada kami, fasilitas ekspor-impor melalui kami mencapai 25% dari total transaksi ekspor-impor perbankan. Hal ini menunjukkan kami telah siap," beber Pahala.

Walaupun demikian Mandiri tetap akan melihat unsur legalitas trustee. Memang saat ini belum ada payung hukum yang jelas. Padahal di luar negeri, undang-undang mengenai trustee ini cukup jelas dan mumpuni sehingga bisnis bisa berjalan maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×