Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit berkelanjutan atau environmental, sustainability, and governance (ESG) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencapai Rp 176,4 triliun per September 2022. Nilai itu berkontribusi sebesar 28,5% dari total penyaluran kredit BNI yang mencapai Rp 622,61 triliun per kuartal III-2022.
Sebagian besar penyaluran kredit berkelanjutan itu diberikan untuk pembiayaan dan pemberdayaan melalui kredit mikro dan UMKM yang mencapai Rp 121,9 triliun. Lalu sebanyak Rp 6,7 triliun kepada sub sektor pencegahan polusi.
Kemudian, sebanyak Rp 15,3 triliun dikucurkan kepada sub sektor pengelolaan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan pengelolaan sumber daya alam hayati dan tata guna lahan sumberdaya dan tata guna lahan.
Sebanyak Rp 10,7 triliun untuk energi baru dan terbarukan dan Rp 21,8 triliun untuk sektor lainnya seperti pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan.
Selain menyalurkan kredit berkelanjutan dalam menerapkan prinsip ESG, BNI juga telah merilis surat utang berwawasan lingkungan atau green bond sebesar Rp 5 triliun pada 21 Juni 2022 lalu.
Baca Juga: Tumbuh 18,6%, Pembiayaan ESG BCA Tembus Rp 172,7 Triliun per September 2022
Pendanaan itu digunakan untuk sumber pembiayaan ke 10 sektor hijau sesuai dengan POJK 60 tahun 2017. Mulai dari efisiensi energi, energi terbarukan, limbah menjadi Energi dan pengelolaan limbah. Lalu, sumber daya alam dan penggunaan lahan berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati darat dan perairan.
Kemudian, adaptasi perubahan iklim, transportasi berkelanjutan, pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan, bangunan hijau, dan pertanian berkelanjutan.
Baru-baru ini, dalam penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG, BNI kembali mendorong percepatan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Hal ini dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di area Crea Nusa Dua, Badung - Bali.
SPKLU tersebut diresmikan bersamaan dengan outlet baru BNI yang hadir dengan wajah baru mengusung konsep outlet digital dan format thematic iconic pariwisata. Hal ini dapat terwujud berkat kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, BNI sebagai agent of development dan agent of services memiliki tanggung jawab sosial untuk bersama-sama bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung dalam membangun kembali perekonomian di daerah Bali.