Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank BNI (persero) mengaku menjajaki utang luar negeri untuk ekspansi kredit dan refinancing pinjaman jatuh tempo tahun 2016 mendatang. Sejauh ini, BNI masih mempertimbangkan jumlah pinjamannya.
Sekretaris Perusahaan Bank BNI, Tribuana Tunggadewi mengatakan dalam jangka pendek akan mengandalkan pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar US$ 1 miliar. Nah, terkait dengan utang dari CDB ini, Dewi mengharapkan akan bisa direalisasikan pada semester dua ini. “Rencananya pinjaman ini akan digunakan untuk ekspansi kredit,” ujar Tribuana kepada KONTAN, Selasa (25/8).
Nah selain ekspansi kredit, nantinya pinjaman dari CDB ini akan digunakan untuk pembiayaan infrastruktur pemerintah dalam valuta asing. Secara umum, porsi pinjaman luar negeri bank BNI sampai semester pertama 2015 ini relatif kecil karena sebagian besar kebutuhan valas masih ditopang dari dana nasabah.
Selain itu ke depannya BNI akan terus melakukan pengelolaan posisi valas sesuai dengan mitigasi risiko secara hasilan dan disesuaikan dengan kondisi pasar baik global regional maupun domestik.
Sebelumnya Bank Indonesia merilis, data utang luar negeri perbankan Indonesia pada semester pertama 2015 ini mengalami kenaikan 15,53% menjadi US$ 31,7 miliar. Kenaikan ini utamanya dikontribusikan dari utang bank swasta nasional yang menyumbang 47,89% dari total utang atau sebesar US$ 15,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News