Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT BNI Life Insurance semakin kencang menginjak pedal gas bisnis asuransi jiwa bersama dengan mitra strategisnya, Sumitomo Life. Lihat saja, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tersebut mengejar pertumbuhan laba sebesar 118,7% di tahun ini.
Yakni, dari Rp 128 miliar hingga akhir tahun lalu menjadi sebesar Rp 280 miliar pada akhir tahun kuda kayu ini. Target itu bukan isapan jempol, mengingat pendapatan preminya pun dipatok naik 153%, yaitu dari realisasi sebesar Rp 1,5 triliun pada akhir tahun lalu, menjadi Rp 3,8 triliun pada akhir tahun nanti.
"Bancassurance (produk asuransi jiwa yang dipasarkan melalui kerja sama dengan bank) masih akan menjadi tulang punggung bisnis kami. Diikuti dengan perkembangan dari jalur distribusi lainnya. Empat produk unggulan sudah kami siapkan untuk menopang target ini," ujar Budi Tampubolon, Direktur Utama BNI Life, Kamis (26/2).
Optimisme ini juga bercermin pada pencapaian laba perseroan selama tiga tahun terakhir yang selalu tumbuh dua kali lipat. Pada periode 2012 - 2013 lalu, laba perseroan terkerek dari Rp 30 miliar menjadi 60 miliar, kemudian berlipat ganda menjadi Rp 128 miliar hingga akhir tahun lalu. Meski demikian, pendapatan preminya tidak tumbuh lebih kencang daripada laba.
Sebagai strategi, Budi menjelaskan, pihaknya akan lebih selektif dalam menilai risiko. Sehingga, hasil underwritingnya ciamik. Selain itu, pihaknya juga akan mendongkrak pendapatan investasi. Pendapatan investasi ini tidak cuma memberi dampak baik bagi perusahaan, tetapi juga terhadap penjualan produk kepada nasabah.
"Upaya lain yang akan kami lakukan, yakni meningkatkan layanan terhadap nasabah, seperti membuka gerai di pusat-pusat perbelanjaan, mempercepat proses untuk pencairan klaim. Kami punya layanan 27 menit untuk klaim maksimal Rp 10 juta dan 1 hari untuk klaim maksimal Rp 50 juta," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News