kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun ini, BNI Life incar premi Rp 3,5 triliun


Rabu, 04 Februari 2015 / 17:39 WIB
Tahun ini, BNI Life incar premi Rp 3,5 triliun
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Indra Falatehan (tengah) didampingi oleh Direktur Keuangan dan Strategi Bank Muamalat Suhendar (kanan) dan Direktur Operasi dan Digital Bank Muamalat Wahyu Avianto (kiri) usai memberikan paparan laporan keuangan semester I 2023 di banking hall kantor cabang Muamalat Tower, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Bank Muamalat mencatatkan total aset sebesar Rp63,9 triliun, atau tumbuh 6,7% secara year on year (yoy) pada semester I 2023. Kinerja tersebut berhasil mendongkrak profitabilitas Bank Muamalat. Per 30 Juni 2023, laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp40,9 miliar, atau tumbuh 52,1% (yoy)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/08/2023.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT BNI Life Insurance sepertinya sangat optimis menjalankan usahanya di tahun kambing kayu ini. Tengok saja, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 3 triliun-Rp 3,5 triliun hingga akhir tahun nanti, meskipun pendapatan preminya mandek di kisaran Rp 1,5 triliun dua tahun terakhir ini.

Budi Tampubolon, Direktur Utama BNI Life mengatakan, optimismenya tersebut berangkat dari rencana pengembangan produk baru. Sedikitnya empat produk anyar disiapkan untuk diluncurkan di tahun ini. Dua di antaranya merupakan produk asuransi tradisional, dan dua sisanya produk asuransi berbasis investasi alias unitlink.

“Satu di antaranya, produk unitlink telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan dan tiga lainnya menyusul. Alokasi investasi dari produk unitlink ini kami harapkan bisa kami taruh di BNI Asset Management, seperti produk kami sebelumnya, yakni Maksima, yang terbukti pengembangan dananya sangat baik,” ujarnya, Rabu (4/2).

Saat ini, unitlink sendiri berkontribusi sekitar 60% hingga 65% dari total premi yang dihimpun BNI Life di sepanjang tahun lalu. Diharapkan, sumbangsih unitlink ini menggemuk hingga 80% di akhir tahun nanti. Target ini sesuai dengan ekspektasi pasar yang lebih menginginkan produk asuransi berbasis investasi ketimbang produk murni proteksi.

Strategi lainnya, sambung dia, meningkatkan pemanfaatan jumlah kantor cabang BNI selaku induk usaha perseroan sebagai kepanjangan tangan BNI Life. Saat ini, BNI Life baru memanfaatkan 60% dari total kantor cabang BNI dengan 895 bancassurance specialist. “Kalau kami bisa tingkatkan jadi 80% - 90% saja, separuh dari target premi sudah di kantong,” terang dia.

Ke depan, BNI Life juga akan memanfaatkan business banking BNI untuk meraup potensi bisnis dari captive market sang induk. Hal ini belum pernah dijajal BNI Life. Menurut Budi, selama ini, pihaknya merangkul nasabah dari pasar terbuka untuk lini bisnis asuransi kumpulan atawa employee benefit. Kontribusi employee benefit ini berkontribusi sekitar 20% dari total premi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×