Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membagi dividen sebanyak Rp 2,1 triliun kepada pemegang saham. Jumlah tersebut setara dengan 30% dari laba BNI dari tahun buku tahun lalu yaitu Rp 7 triliun.
Jumlah dividen yang dibagi tersebut meningkat dibanding beberapa tahun terakhir yang berkisar antara 15%-20%.
"Melihat kondisi keuangan, kami merasa perlu tenggang rasa dengan pemilik saham. Biar senang, kami kasih 30%," ucap Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Hotel Shangri La, Kamis, (28/3).
Laba tersebut akan dibayarkan pada 16 Mei mendatang dan akan dibagikan kepada investor yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham per 1 Mei 2013. Nantinya, setiap 1 saham berhak menerima dividen dengan jumlah Rp 113.
Lebih lanjut, Gatot menyebut bahwa 10% dari laba BNI tahun lalu atau sejumlah Rp 704,6 miliar untuk cadangan tujuan yang akan digunakan untuk mendukung investasi. Lalu, 5% atau senilai Rp 352,3 miliar akan digunakan untuk cadangan umum dan wajib.
Kemudian, sisanya sebesar 55% dari laba tahun lalu atau sebesar Rp 3,8 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan. "Laba ditahan ini akan kota gunakan untuk modal. Karena setiap pinjaman dapat berpengaruh pada Capital Adequacy Ratio (CAR)," tandas Gatot.
Tahun ini, BNI akan berusaha menjaga CAR di posisi 15%-16%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News