kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

BNI mengaku sulit pangkas NIM


Senin, 24 Januari 2011 / 09:27 WIB
BNI mengaku sulit pangkas NIM


Reporter: Wahyu Satriani |

JAKARTA. PT BNI Tbk (BBNI) mengaku sulit meningkatkan efisiensi dan menekan margin bunga alis net interest margin (NIM).

Direktur Utama BNI Gatot Suwondo mengatakan, saat ini NIM BNI tercatat sebesar 5,9%, sedangkan rasio beban operasional dibandingkan beban operasional (BOPO) masih di bawah 80%.

"Kami tidak bisa over nett menekan NIM, kalau ditekan berat bagi kami," ujar Gatot, akhir pekan lalu.

Menurutnya, efisiensi perbankan bisa ditingkatkan dengan cara memanfaatkan elektronik banking (e-banking). Layanan ini dinilai bisa menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh perbankan apabila dibandingkan dengan layanan konvensional.

"Agar lebih efisien, bank beropersi dari elektronik seperti e-banking yang low cost," kata Gatot.

Namun sayang, hingga kini masyarakat Indonesia masih belum menerima layanan e-banking. Akibatnya pengguna e-banking masih minim dan efisiensi perbankan masih sulit untuk ditingkatkan. "Harus ada edukasi, ini masih perlu proses," kata Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×