kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BNI salurkan KUR perikanan Rp 70 miliar


Rabu, 29 September 2010 / 11:19 WIB
BNI salurkan KUR perikanan Rp 70 miliar


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Bank BNI Tbk sepakat menyalurkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 70 miliar kepada para petambak plasma. Pemberian kredit tersebut bertujuan untuk mengembangkan usaha kecil di bidang kelautan dan perikanan.

Direktur Utama BNI Gatot Suwondo mengatakan, fasilitas kredit akan mereka berikan kepada 1.000 petambak plasma binaan PT Bogatama Marinusa, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mutiara Pesisir, dan BPR Layar Berkembang. Selain itu itu juga untuk petambak binaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sinar Bahari, KUB Legundi, PT Deho Canning Company, serta CV Sumber Rejeki.

Dalam penyaluran KUR ini, BNI menawarkan tiga skim penyaluran kredit. Pertama, pola inti plasma. BNI memberikan kredit ke perusahaan inti yang selanjutnya akan menyalurkan ke petani plasma.

Kedua, pola chanelling, yakni penyaluran melalui lembaga keuangan seperti BPR atau koperasi binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ketiga, pola executing atau penyaluran langsung ke pelaku usaha kelautan dan perikanan baik kelompok maupun individu.

”Pilihan skim akan membantu dan memudahkan pelaku usaha memperoleh pembiayaan,” ungkap Gatot.

Sampai Agustus 2010, outstanding KUR BNI khusus perikanan tangkap dan budidaya mencapai Rp 255 miliar. Sedangkan kredit sektor perikanan dan kelautan BNI di semua segmen, termasuk koperasi dan usaha kecil menengah, mencapai Rp 1,3 triliun.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad bilang, selama ini banyak nelayan terjerat kemiskinan lantaran mereka kesulitan mengakses modal. "Kami berupaya mengentaskan kemiskinan dengan mewujudkan kawasan potensi perikanan menjadi kawasan minapolitan dengan usaha yang bankable," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×