kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.681   18,00   0,11%
  • IDX 8.696   35,02   0,40%
  • KOMPAS100 1.199   6,68   0,56%
  • LQ45 853   5,11   0,60%
  • ISSI 313   0,41   0,13%
  • IDX30 437   2,84   0,65%
  • IDXHIDIV20 503   1,78   0,36%
  • IDX80 134   0,62   0,47%
  • IDXV30 139   0,21   0,15%
  • IDXQ30 138   0,65   0,47%

BNI Securities lunasi obligasi dari kas internal


Jumat, 16 Maret 2012 / 13:31 WIB
BNI Securities lunasi obligasi dari kas internal
ILUSTRASI. Promo JSM Hypermart 19-22 Maret 2021 menawarkan produk-produk segar kebutuhan rumah tangga. Dok: Instagram Hypermart


Reporter: Riendy Astria |

JAKARTA. BNI Securities sudah menyiapkan dana dari kas internal untuk melunasi utang obligasi sebesar Rp 300 miliar. Itu merupakan surat utang yang terbit 11 Mei 2007 dan jatuh tempo 10 Mei 2012.

Aswardin, Direktur BNI Securities, menegaskan, pihaknya memiliki likuiditas yang cukup membayar tagihan utang itu. Ia merahasiakan likuiditasnya. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per September 2011, dana di kas mencapai Rp 437 miliar. "Cukup dari kas untuk melunasi obligasi jatuh tempo," kata Aswardin, Kamis (15/3).

Setelah pelunasan itu, BNI Securities belum merencanakan penerbitan obligasi. Manajemen memilih pendanaan dari perbankan, terutama dari induknya, Bank BNI. "Pendanaan ini disesuaikan kebutuhan, kalau perlu kami tinggal mengajukan proposal peminjaman saja," jelas Aswardin, mengklarifikasi berita Harian KONTAN kemarin (14/3).

Diperkirakan, besaran pinjaman mencapai Rp 50 miliar-Rp 100 miliar. Itu cuma untuk menambah dana operasional perusahaan.

Menurutnya, pinjaman dari BNI lebih murah. Asal tahu saja, obligasi BNI Securities yang bakal jatuh tempo itu berkupon tetap 12%. Sementara, bunga pinjaman perbankan sudah di level single digit, atau di bawah 10%.

Apalagi bila BNI Securities meminjam dari induknya, bunganya bisa lebih murah lagi. "Gambarannya, kalau bunga di bank lain 10%, di BNI bisa dapat 9%," papar Aswardin.

Selain itu, BNI Securities juga hanya membayar bunga saat penggunaan dana pinjaman saja. Hal ini berbeda dengan penerbitan surat utang, bunga harus selalu dibayarkan sampai jatuh tempo, meskipun uang hasil obligasi hanya mengendap di kas.

Aswardin menambahkan, pihaknya belum berencana menambah permodalan. Maklum, modal perusahaan masih kuat dan solid.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), modal disetor BNI Securities mencapai Rp 133,13 miliar dan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) sekitar Rp 88,715 miliar. MKBD itu sudah jauh di atas ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) minimal Rp 25 miliar.

Ke depan, BNI Securities berencana fokus di bisnis advisory dan brokerage atau pilang saham. Brokerage sudah memiliki sistem online trading dan 10.000 nasabah ritel. Bisnis brokerage menyumbang pendapatan terbesar, mencapai Rp 47 miliar, hingga September 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×