Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Lembaga Pemeringkat Fitch Ratings menegaskan peringkat BBB- untuk obligasi global dan rupiah jangka panjang PT Bank BNI Tbk (BBNI). Penegasan ini memperlihatkan posisi BNI yang kuat sebagai bank dengan mayoritas kepemilikan saham oleh pemerintah sekaligus bank beraset keempat terbesar di Indonesia.
Analis Utama Fitch Ratings Stefanus Yuniardhi mengungkapkan Viability Rating yaitu peringkat berdasarkan kemampuan bank tersebut tanpa mempertimbangkan dukungan pemerintah yang dilakukan terhadap BNI menunjukkan profitabilitas, kualitas aset, dan adequate provision cover meski lebih rendah dibandingkan dua bank BUMN terbesar lainnya, tetap menunjukkan tren pertumbuhan.
Return on Asset BNI meningkat 2,2% pada 2011 dibandingkan 1,8% pada 2010 karena peningkatan pendapatan bunga bersih dan penurunan pengeluaran. Meskipun angkanya di masih di bawah rata-rata industri sebesar 3%. Kredit bermasalah BNI menurun menjadi 3,6% pada 2011 dari 4,3% pada 2010.
"Fitch melihat manajemen kualitas aset BNI akan tetap menjadi fokus dalam jangka menengah. Hingga saat ini, BNI telah melanjutkan penguatan tim manajemen risiko yang bermanfaat bagi performa BNI," ungkap Stefanus, Jumat (15/3).
Posisi modal BNI juga dinilai tetap sehat dan dapat dibandingkan dengan perusahaan sejenis, dengan rasio kecukupan modal total dan Tier-1 modal 17,6% dan 15,9% masing-masing pada akhir 2011, dibandingkan tahun 2010 yang masing-masing 18,6% dan 16,6%. Penurunan modal ini merupakan dampak ekspansi kredit dan implementasi penuh risiko Basel II operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
