Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Melihat kondisi ekonomi yang tak menentu, PT BNI Syariah melakukan koreksi target kinerja. BNI Syariah merasa, keuntungan tahun akan berkurang sekitar 15%.
"Kami revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) ke arah profitabilitas karena ada tekanan terhadap margin keuntungan," sebut Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam T. Saptono, kepada KONTAN, Rabu, (10/7).
Ia melihat bahwa profit tertekan karena biaya dana yang naik akibat ketatnya likuiditas di pasar. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Financing to Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah per April menginjak 103,08%. Meski begitu, FDR BNI Syariah per Mei yakni 87%.
Selain itu, Imam juga melihat adanya kenaikan inflasi sebagai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). BI memprediksi, inflasi pada akhir 2013 akan mencapai antara 7,2-7,8%.
Terakhir, BNI Syariah merasa akan ada perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah pada semester kedua. Awalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 6,2-6,6%. Lalu kemudian angka tersebut dikoreksi menjadi 5,8-6,2%.
Pada akhir 2012 kemarin, BNI Syariah berhasil mengantongi laba Rp 102 miliar. Jumlah tersebut meningkat 54,5% dari raihan Rp 67 miliar di tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News