Reporter: Yoliawan H | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) memproyeksikan pertumbuhan pembiayaannya akan berada di atas dana pihak ketiga (DPK).
Dhias Widhiyati, Direktur Bisnis BNI Syariah mengatakan, tahun 2018 dan tahun 2019 adalah tahun politik dan kebutuhan uang oleh masyarakat akan lebih tinggi.
Sehingga itu menjadi salah satu pertimbangan bahwa pertumbuhan DPK tahun ini akan lebih rendah dari tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan DPK kami proyeksikan di tahun 2018 akan tumbuh 12% sampai dengan 13% secara tahunan (yoy) atau lebih rendah dibanding pertumbuhan pembiayaan sebesar 14% sampai dengan 15% yoy,” jelas Dhias kepada Kontan.co.id, Jumat (19/1).
Pun, Dhias menjelaskan, pihaknya akan menjaga agar porsi dana murah untuk terus mendominasi dana pihak ketiga. BNI Syariah akan menjaga porsi dana murah di angka 50% sampai 51%.
“Financing To Deposit Ratio akan dipertahankan di angka 80% hingga 81%,” tutup Dhias.
Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank, hingga November 2017 BNI Syariah telah menghimpun DPK hingga Rp 28,79 triliun, tumbuh 22,33% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 23,54 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News