kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BNI menargetkan nilai transaksi Virtual Account Debit Rp 1 triliun


Jumat, 05 Oktober 2018 / 12:26 WIB
BNI menargetkan nilai transaksi Virtual Account Debit Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Kartu Virtual Account Debit BNI bagi para delegasi Pertemuan Tahunan IMF ? World Bank


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan volume transaksi dari produk anyar Virtual Account Debit sebesar Rp 1 triliun hingga akhir tahun.

General Manager Divisi Jasa Transaksional Perbankan BNI Teddy Wishadi menyatakan produk Virtual Account Debit ini sudah dirancang sebelum pelaksanaan Asian Games 2018 lalu. "Hingga saat ini nilai transaksinya hampir Rp 500 miliar. Target hingga akhir tahun Rp 1 triliun," kata Teddy, Kamis (4/10). 

Awalnya, BNI menargetkan nilai transaksi Rp 500 miliar. Karena target tercapai, BNI menambah target transaksi hingga akhir tahun.

Virtual Account BNI merupakan satu nomor rekening dapat menghasilkan multi akun virtual yang bisa dihubungkan ke kartu debit. Produk ini didukung oleh teknologi dan sistem yang memungkinkan pemilik rekening sebagai pengelola untuk memantau setiap transaksi dari setiap rekening virtualnya.

Sampai saat ini sudah ada 123 perusahaan baik perusahaan internasional maupun lokal yang menggunakan Virtual Account BNI ini. Adapun jumlah distribusi kartunya sebanyak 13.500 dengan volume transaksi sebanyak 170.000 transaksi.

"Saat Asian Games kemarin ada sekitar 4.000 kartu virtual account dengan jumlah transaksi hampir Rp 15 miliar," tambah Teddy. Guna mengoptimalkan eksposur virtual account debit ini, BNI kembali menggunakan produk ini pada gelaran Pertemuan Tahunan IMF–World Bank Group 2018 mendatang.

Lanjut Teddy melalui produk ini, BNI akan mendapatkan pendapatan non bunga atau fee based income. Selain itu, selama dana tidak digunakan, maka dana tersebut akan masuk kedalam dana pihak ketiga (DPK) BNI. "Fee based income-nya kalau transaksi di BNI tidak bayar tapi kalau di transaksi di Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), tarifnya sesuai dengan ketentuan GPN," pungkas Teddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×