kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI turunkan target laba 20%-30% sepanjang 2015


Minggu, 26 Juli 2015 / 23:04 WIB
BNI turunkan target laba 20%-30% sepanjang 2015


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kinerja industri perbankan sepanjang tahun 2015 masih penuh tantangan. Dalam revisi rencana bisnis bank (RBB) yang disampaikan pada tengah tahun ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri perbankan merevisi besaran proyeksi target pertumbuhan kredit dari 16%-17% menjadi hanya 13%-15% untuk sepanjang 2015.

Revisi ke bawah proyeksi target pertumbuhan kredit ini, turut mempengaruhi kinclongnya proyeksi target raihan laba industri perbankan. PT Bank Negara Indonesia (BBNI) Tbk misalnya, mengemukakan adanya revisi proyeksi target pertumbuhan laba tahun 2015 ini.

Direktur Keuangan BNI, Rico Rizal Budidarmo mengungkapkan, revisi proyeksi target laba yang dilakukan BNI tahun 2015 ini, berkaitan dengan situasi ekonomi yang terjadi sepanjang semester I-2015 yang mempengaruhi kinerja nasabah.

Oleh karena itu, kata Rico, pencapaian laba sangat tergantung pada keadaan sepanjang paruh kedua tahun 2015. "Untuk laba diperkirakan terdapat adjustment 20%-30%," kata Rico kepada KONTAN, Minggu (26/7).

Rico bilang, BNI memiliki strategi untuk menyiasati perlambatan kinerja perbankan ini. Diantaranya, bank dengan kode emiten BBNI ini akan memfokuskan pada perbaikan kualitas aset, restrukturisasi kredit, penghematan biaya, kebijakan pricing sesuai kondisi nasabah, penyempurnaan organisasi yang mendorong bisnis komersial dan konsumer.

Selain itu, bank berlogo 46 ini juga akan menggenjot pundi-pundi rupiah dari kantung fee based policy, kontribusi perusahaan anak dan pembangunan networks yang mendukung konsep financial center. "Itu semua akan semakin diintensifkan," jelas Rico.

Revisi ke bawah proyeksi target capaian laba ini, kata Rico juga akan menggerus besaran dividen yang akan dibayarkan BNI kepada pemegang saham, yaitu Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Tapi untuk setoran deviden belum ditentukan oleh pemegang saham," ucap Rico.

Catatan saja, sepanjang 2014 kemarin, BNI berhasil meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 19,1% secara year on year (yoy) menjadi Rp 10,8 triliun. Capaian tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih maupun pendapatan non-bunga.

Kenaikan laba bersih tersebut juga diikuti dengan kenaikan laba bersih per saham dari Rp 486 menjadi Rp 578. Pendapatan bunga bersih BNI di tahun lalu naik menjadi Rp 22,40 triliun di akhir 2014 atau tumbuh 17,4% secara yoy. Sedangkan untuk pendapatan non bunga meningkat dari Rp 9,4 triliun di 2013 menjadi Rp 10,7 triliun di 2014 atau tumbuh 13,50% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×