Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para bankir di pucuk pimpinan bank-bank milik Danantara tampaknya tak lagi bisa menikmati bonus ataupun tantiem yang jumbo. Pasalnya, ada penurunan drastis yang terjadi untuk besaran bonus maupun tantiem yang didapat pada tahun ini. Ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang meminta tantiem disesuaikan dengan kinerja perusahaan.
Seperti diketahui, mayoritas kinerja bank-bank milik Danantara tercatat mengalami penurunan di September 2025. Di mana, mayoritas laba bank-bank pelat merah ini bisa mencapai lebih dari 5%.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjadi salah satu yang tampak paling kentara dalam hal tantiem ini. Di mana, per September 2025, total bonus dan tantiem yang disiapkan mencapai Rp 50,1 miliar. Menariknya, besaran tersebut hanya diberikan untuk level SEVP, EVP dan SVP, sementara tidak ada untuk level direksi maupun komisaris.
Baca Juga: Dana Rp 200 Triliun Masuk Bank BUMN, Dorongan Kredit atau Risiko Baru?
Mari bandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Total bonus dan tantiem yang disiapkan senilai Rp 606,69 miliar. Di periode tersebut, jajaran komisaris dan direksi tetap mendapatkan masing-masing senilai Rp 172,3 miliar dan Rp 403,9 miliar.
Penurunan bonus dan tantiem juga terjadi pada bank lainnya, seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang pada September 2025 hanya menyiapkan bonus dan tantiem senilai Rp 300,5 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan periode September 2024 yang senilai Rp 1,64 triliun.
Bahkan, tantiem dari para direksi dan komisaris Bank Mandiri juga tak sebesar sebelumnya. Untuk seluruh direksi, total tantiem yang disiapkan hanya Rp 6 miliar dan untuk seluruh komisaris mencapai Rp 2,5 miliar.
Terakhir, ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang juga mengalami penurunan tantiem. Per September 2025, bank yang dekat dengan wong cilik ini hanya menyiapkan tantiem untuk manajemen kunci senilai Rp 274,95 miliar atau turun 75,07% secara tahunan (YoY).
Advisor Banking & Finance Development Center Moch Amin Nurdin melihat apa yang terjadi itu memang menjalankan himbauan dari pemegang saham. Di mana, pemegang saham tidak lagi memberikan tantiem untuk komisaris. Bahkan, direksi pun hanya dapat jika kondisi laporan keuangan benar-benar bagus.
Baca Juga: OJK: Kinerja Bank BUMN Stabil hingga Semester I 2025, Sesuai Standar Internasional
“Saya melihatnya ini bukan karena efisiensi dan kinerja,” ujar Amin.
Bahkan, Amin mengungkapkan tantiem yang kecil ini akan menjadi pola baru untuk ke depannya. Meskipun, kinerja bank-bank milik Danantara ini bisa saja kembali ke tren pertumbuhan pada tahun depan.
Lebih lanjut, ia bilang penurunan tersebut berpotensi memiliki dampak pada kinerja manajemen ke depannya. Menurutnya, bukan tidak mungkin kinerja para bankir ini tidak akan seperti sebelumnya ketika mendapatkan tantiem besar.
“Saya rasa pasti akan ada imbasnya terhadap kinerja,” tambah Amin.
Sependapat, Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan melihat penurunan tantiem ini selaras dengan instruksi dari pemerintah terkait pengurangan tantiem. Pada akhirnya, bank-bank pelat merah ini juga perlu mengikuti.
Hanya saja, ia optimistis penurunan ini tidak begitu berdampak pada kinerja manajemen. Alasannya, manajemen punya kontrak yang harus dipenuhi ketika mereka menjabat pertama kali di bank-bank Danantara ini.
“Menurut saya masih tetap prestis ya karena bank Danantara kita termasuk besar,” tandasnya.
Baca Juga: Tantiem Komisaris Bank BUMN Dipangkas, Ini Efeknya ke Kinerja Bank Himbara
Selanjutnya: Bank Mandiri Siap Salurkan BLTS Kesra 2025 Rp3,22 Triliun ke Seluruh Indonesia
Menarik Dibaca: Bisa Serang Siapa Saja, Begini Cara Mencegah RSV
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













