Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) lebih mengutamakan bank milik pemerintah untuk masuk industri hulu migas. Vice President Risk Management & Taxation BP Migas Bambang Yuwono mengatakan, ada banyak bank yang melirik pembiayaan di sektor minyak dan gas.
"Saya tidak ingat bank mana yang berminat. Tapi yang jelas kami akan mengutamakan bank-bank lokal," tandasnya di sela acara Mandiri Economic Forum, Selasa (2/11).
Bank-bank yang ingin mencicipi bisnis di industri hulu migas harus memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan, antara lain masalah rating. "Tapi yang namanya rating itu kan tidak akan melebihi country risk. Jadi kalau bank kita BBB itu sudah bagus. Bank-bank yang sudah tangani migas kan ratingnya minimal segitu ratingnya," jelasnya.
Bambang mengungkapkan, bank nasional yang sudah menceburkan diri ke industri hulu migas baru bank-bank milik negara. "Kita masih ragu-ragu dan takut kalau kita memberikan previllage jangan sampai orang lain yang menikmati," katanya.
Namun Bambang menandaskan, kesempatan ini suatu saat nanti tidak menutup kemungkinan bagi bagi bank swasta untuk menjajal industri hulu migas. Sebab, ini baru pijakan awal BP migas jadi baru merangkul pihak-pihak terdekat dan nantinya akan diperluas lagi kerjasama dengan bank-bank lain. Dari 4 bank milik BUMN, hanya BTN yang belum masuk ke industri ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News