Reporter: Roy Franedya | Editor: Test Test
JAKARTA. Bank pembangunan daerah (BPD) semakin gencar menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Juni lalu, industri BPD telah menyalurkan KPR dan KPA sebesar Rp 10,87 triliun. Angka ini melejit 251,78% dibandingkan penyaluran KPR dan KPA pada Juni 2009 yang sebesar Rp 3,09 triliun.
Direktur Dana dan Jasa Bank Jabar Banten Tatang Sumarna mengatakan, pertumbuhan KPR dan KPA BPD yang pesat ini merupakan dampak dari laju pembangunan proyek perumahan dan apartemen baru di Indonesia. "Dengan banyaknya stok rumah, pengajuan KPR - KPA dari masyarakat meningkat," ujarnya, Selasa (31/8).
Pertumbuhan KPR dan KPA juga ditopang oleh gencarnya sosialisasi BPD kepada masyarakat. BPD pun mengikuti langkah bank-bank umum yang menggandeng beberapa pengembang properti untuk meningkatkan penyaluran KPR dan KPA. "Saat ini, kami bekerjasama dengan dua pengembang properti," kata Tatang.
Bank Jabar Banten sendiri hingga Juni 2010 telah menyalurkan kredit perumahan Rp 72,8 miliar. Melihat kinerja tersebut Bank Jabar Banten optimistis, penyaluran KPR tahun ini bakal lebih besar dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 102 miliar. “Kami ingin KPR tumbuh lebih dari dua kali lipat,” katanya.
Sejatinya, BPD mulai menyalurkan KPR dan KPA sejak Mei 2009. Waktu itu, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) membuat produk KPR bersama bernama KPR BPD. Produk ini menyasar pegawai negeri sipil (PNS).
Pemimpin Divisi Kredit Ritel Bank Jatim Partono menilai, pertumbuhan KPR BPD semakin marak dengan pembangunan rumah, terutama rumah bersubsidi. "Kami memang banyak menyalurkan kredit ke sektor ini," ujarnya. Tahun ini, Bank Jatim menargetkan pembiayaan KPR sebesar Rp 200 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News