Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berhasil mengantongi Yield on Investment alias YoI sebesar 14% sampai Oktober 2014. Pencapaian ini sekitar 120% di atas target yang ditetapkan penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional tersebut.
Irfan Humaidi, Kepala Departemen Humas BPJS Kesehatan mengatakan, imbal hasil kinclong tersebut berasal dari pembiakkan dana investasi jaminan sosial yang sebesar Rp 3,78 triliun. “YoI di atas target karena penempatan dana di deposito yang sebesar Rp 850 miliar, surat utang negara Rp 768 miliar, dan sisanya di obligasi,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (23/12).
Sedangkan investasi dana badan (non-jaminan sosial) membuahkan imbal hasil 11%. Dana investasi badan mencapai Rp 10,11 triliun, terdiri dari dana Rp 9,67 triliun di portofolio pendapatan tetap dan Rp 450 miliar di non-pendapatan tetap.
Untuk iuran, Irfan melanjutkan, pihaknya membukukan pendapatan premi sebesar Rp 37,473 triliun per November 2014. Terdiri dari, penerima bantuan iuran (PBI) Rp 18,27 triliun dan sisanya merupakan non PBI. “Diperkirakan, iuran tembus Rp 40 triliun sampai akhir tahun nanti,” terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News