kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.900.000   26.000   1,39%
  • USD/IDR 16.303   11,00   0,07%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

BPJS Ketenagakerjaan Fokus Tingkatkan Pertumbuhan Peserta Pekerja Informal pada 2025


Jumat, 09 Mei 2025 / 13:20 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Fokus Tingkatkan Pertumbuhan Peserta Pekerja Informal pada 2025
ILUSTRASI. Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun. BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek berfokus meningkatkan pertumbuhan jumlah peserta dari sektor pekerja informal.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek berfokus meningkatkan pertumbuhan jumlah peserta dari sektor pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) pada tahun ini. Bukan tanpa sebab, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan dari sektor pekerja informal terbilang masih sedikit hanya 9,22 juta orang, dari total peserta aktif 40,19 juta orang hingga akhir kuartal I-2025.

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah upaya. Salah satu upayanya, yaitu menggandeng komunitas pekerja informal untuk mensosialisasikan dan mengajak para pekerja informal lainnya untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Tentunya, didorong secara growth informalnya. Kini, kami ingin berkolaborasi untuk mensosialisasikan. Misalnya, seperti serikat pekerja ojek online, untuk menjadi perpanjangan tangan kami. Sebab, mereka punya komunitas," katanya saat ditemui di Plaza BPJAMSOSTEK, Jakarta Selatan, Kamis (9/5).

Baca Juga: Tembus Rp15,76 Triliun! Klaim BPJS Ketenagakerjaan Naik 20% pada Kuartal I-2025

Selain itu, Oni menyebut pihaknya juga akan mensosialisasikan pentingnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui media sosial. Dia bilang pihaknya akan mencoba mengangkat kisah pekerja informal yang sudah mendapatkan manfaat perlindungan dari program BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian, diharapkan bisa menarik partisipasi pekerja informal untuk menjadi peserta.

Oni menyebut potensi meningkatkan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan dari sektor pekerja informal masih begitu besar. Dia mencontohkan pengemudi ojek online yang jadi peserta saat ini baru ada 250 ribu orang, dari total terdata sekitar 2 juta orang.

"Jadi, kami ingin mereka (pengemudi ojek online) juga memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial dari risiko saat bekerja. Risikonya juga makin tinggi. Oleh karena itu, diharapkan sekitar 1,7 juta orang bisa menjadi peserta," tuturnya.

Meskipun demikian, Oni tak memungkiri pihaknya tak bisa dalam sekejap menjadikan pekerja informal sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dia menyebut BPJS Ketenagakerjaan tentu membutuhkan waktu untuk mengajak para pekerja informal bergabung menjadi peserta aktif. 

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Targetkan Peserta Mencapai 54 Juta Orang pada Tahun 2025

Selain itu, Oni juga menyadari BPJS Ketenagakerjaan perlu berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan, untuk mendukung upaya penyerapan peserta aktif dari tenaga informal.

Sebagai informasi, BPJS Ketenagakerjaan mencatat jumlah peserta aktif mencapai 40,19 juta orang hingga akhir kuartal I-2025. Adapun BPJS Ketenagakerjaan menargetkan pekerja aktif bisa mencapai 54 juta orang pada akhir tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×