Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kondisi pasar modal yang bergairah sejak awal tahun memberikan berkah bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Tengok saja, perusahaan itu mampu mencatatkan kinerja imbal hasil investasi yang kinclong.
Hingga Mei 2017, imbal hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 11,25 triliun. Pencapaian ini meningkat 45% secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar Rp 7,73 triliun. Sementara yield on investment (YoI) mencapai 10,12%.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, tak dipungkiri kondisi pasar modal yang baik memang turut mendukung perolehan imbal hasil BPJS Ketenagakerjaan yang terus mencatatkan kinerja positif. Otomatis hal ini cukup mendongkrak dana kelolaan.
Hingga lima bulan pertama tahun ini, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 279 triliun, naik 25% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. “Sampai akhir tahun kami menargetkan dana kelolaan bisa mencapai Rp 297 triliun,” katanya.
Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja menyebut, pencapaian hasil investasi tahun lalu yang cukup baik, menjadi alasan BPJS Ketenagakerjaan menargetkan kenaikan perolehan dana hasil investasi hingga akhir tahun.
Tahun lalu misalnya, BPJS Ketenagakerjaan memperoleh dana dari hasil investasi sebesar Rp 22,55 triliun. Sedangkan sampai akhir tahun ini, pihaknya menargetkan bisa menutup di angka Rp 24 triliun.
“Kami yakin kondisi pasar modal dalam negeri sampai akhir tahun terus membaik, ini menjadi faktor pendongkrak perolehan hasil investasi kami,” ujar Irvansyah ke KONTAN, belum lama ini.
Asal tahu saja, hingga Mei 2017, portofolio investasi BPJS Ketenagakerjaan terdiri atas 61% surat utang, 19% deposito, 13% saham, 6% reksadana dan 1% investasi langsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News