Reporter: Dea Chadiza Syafina, Issa Almawadi | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Keinginan Bank Rakyat Indonesia (BRI) memboyong pulang Bank Mutiara tinggal beberapa langkah lagi. Sebab, bank dengan predikat laba terbesar di Tanah Air ini dinyatakan lolos tahap penilaian harga penawaran awal.
Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI mengungkapkan, pihaknya telah menerima surat elektronik (e-mail) pemberitahuan tentang hasil penilaian LPS terhadap proposal penawaran yang diajukan BRI untuk membeli Mutiara. Dus, BRI kini masuk ke tahap selanjutnya yakni tahap uji tuntas atawa due diligence.
"Kami akan pakai tim independen konsultan. Penilaian dari luar ada. Hasilnya akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS)," ujar Baiquni kepada KONTAN, Jumat (13/6). Baiquni menjelaskan, dalam proses uji tuntas itu, BRI akan memeriksa jeroan Mutiara dari aspek finansial dan hukum.
Baiquni bilang, BRI bakal serius memeriksa Mutiara dalam tahap due diligence. Fokus BRI adalah mencermati aspek legal Mutiara. Salah satu poin yang jadi perhatian BRI adalah status hukum debitur nakal Mutiara.
"Jika utang debitur nakal masih tercatat sebagai aset, maka itu bisa mengurangi penawaran. Harga penawaran kami bisa bertambah atau berkurang saat due diligence," ujar BRI. Catatan saja, BRI menyiapkan dana akuisisi Rp 3 triliun untuk tahun ini.
Nah, dari segi bisnis, BRI tidak begitu ambil pusing saat melakukan uji tuntas. Baiquni menilai, efek akuisisi Mutiara terhadap kinerja BRI tidak akan signifikan. Namun, core business Mutiara dinilai bisa melengkapi core business BRI. "Mutiara kuat di valas atau forex. Itu bagus untuk menunjang kinerja BRI karena selama ini belum terlalu digarap BRI," jelas Baiquni.
BRI tidak sendirian meminang Mutiara. Poltak L. Tobing, Ahli Kebijakan Strategis dan Penanganan Bank LPS mengatakan, ada tujuh calon investor lolos ke tahap due dilligence, menyusut dari 10 investor di tahap sebelumnya. Tujuh calon investor berasal dari Hongkong, Malaysia, Singapura, Jepang dan dua investor lokal, termasuk BRI. Tahap uji tuntas akan berlangsung mulai 23 Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News