kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

BRI Insurance Beri Edukasi dan Literasi Keuangan kepada Pedagang di Kediri


Rabu, 22 November 2023 / 16:36 WIB
BRI Insurance Beri Edukasi dan Literasi Keuangan kepada Pedagang di Kediri
ILUSTRASI. BRI Insurance Beri Edukasi dan Literasi Keuangan kepada Pedagang di Kediri.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BRI Insurance (BRINS) kembali melakukan kegiatan edukasi literasi keuangan kepada 300 pedagang pasar dan industri mikro, kecil, menengah (IMKM) yang ada di Kediri. 

Kegiatan yang dilakukan mengangkat tema Peran dan Fungsi Asuransi untuk Keamanan Bisnis dan Kesejahteraan Pedagang Pasar dan UMKM yang dilaksanakan di Aula Gedung E Universitas Islam Kadiri (Uniska) pada 21 November 2023. Semua peserta sangat antusias mengikuti acara Sinergi dan Kolaborasi Pengembangan Ekonomi Lintas Sektoral.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh CEO BRI Insurance Budi Legowo, Menurut Budi berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022, tingkat literasi jasa keuangan untuk sektor asuransi baru mencapai 31 persen. Sedangkan tingkat inklusi keuangannya justru baru 16%. 

”Memang challenge untuk kita agar terus melakukan upaya agar masyarakat semakin paham atau sadar bahwa risiko bisa terjadi kapan saja. Jika itu terjadi, tentu bisa mengganggu perencanaan keuangan,” ucap Budi dalam keterangannya, Rabu (22/11).

Baca Juga: Dorong Nasabah Hidup Sehat, AIA Luncurkan Fitur Gym Partner di Aplikasi AIA Vitality

Menurut Budi, Pada 2023 ini pelaku UMKM yang telah memegang polis asuransi sudah mencapai 10 juta peserta. Dengan penyebaran informasi dan akses yang masif, diharapkan jumlahnya bisa meningkat menjadi 13-14 juta pelaku usaha yang terlindungi bisnisnya.

”Indonesia berada di wilayah Indo-Pasifik yang kita kenal dengan ring of fire. Ini jadi salah satu pencetus gagalnya suatu perencanaan keuangan. Tahun lalu gempa tercatat 10 ribu lebih di Indonesia. Belum lagi gunung meletus. Pada saat ini terjadi, mudah-mudahan UMKM bisa tetap tegar dan menjalankan profesinya,” kata Budi

Kegiatan yang dilakukan juga dihadiri oleh Bambang Supriyanto selaku Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, yang mengatakan saat ini tingkat literasi masyarakat lebih tinggi dibandingkan inklusi. Artinya, pengguna asuransi masih jauh lebih sedikit dibandingkan tingkat pemahaman masyarakat tentang literasi asuransi. 

”Ini berbanding terbalik dengan secara umum bahwa tingkat inklusi keuangan lebih tinggi, namun literasinya masih rendah,” ujar Bambang. 

Menurut Bambang Masyarakat masih harus diedukasi tentang literasi keuangan agar tidak terus dirugikan dalam kaitannya dengan penggunaan produk jasa keuangan. 

”Misalnya, jangan sampai menjadi korban investasi bodong atau pinjol (pinjaman online) ilegal. Kalaupun pinjol harus yang resmi dan secukupnya. Sesuai kebutuhannya,” sambungnya. 

Kegiatan edukasi literasi disambut baik oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melalui Wakil Bupati Kediri yaitu Dewi Maria Ulfa. Dewi menyampaikan, belum lama ini banyak warga yang terjerat investasi bodong. Selain itu, kebakaran di Pasar Ngadiluwih dan Pasar Gringging beberapa waktu lalu bisa jadi pelajaran. 

Baca Juga: Tugu Insurance Optimistis Tahun Politik Tak Akan Pengaruhi Kinerja

”Asuransi bisa menekan kerugian karena kejadian yang tidak diinginkan,” ungkapnya. 

Bambang Yulianto selaku Rektor Universitas Islam Kadiri (Uniska) mengatakan saat ini konsep literasi tidak hanya terbatas pada baca, tulis, dan hitung. 

”Literasi sudah macam-macam. Literasi keuangan, kesehatan, makanan, sosial, kemanusiaan. Nah, kali ini kita fokus pada literasi keuangan dari BRI Insurance. Dan 20 persen yang hadir adalah mahasiswa kami,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama Sony Harsono selaku Direktur Operasional dan Keuangan BRI Insurance menjelaskan bahwa Asuransi Mikro yang ditawarkan tergolong murah yakni dengan Premi hanya mulai dari Rp 40 Ribu hingga Rp 50 Ribu per tahun untuk mendapatkan manfaat proteksi berupa santunan mulai dari Rp 5 Juta sampai dengan Rp 20 Juta dengan proses klaim yang mudah dan cepat serta untuk melakukan pembelian maupun klaim  dapat diakses dengan praktis melalui aplikasi BRINSmobile pada smartphone.

"Misalnya, dalam sehari untuk para perokok cukup dengan tidak membeli rokok dua bungkus saja, sudah bisa memiliki Asuransi Mikro dan asetnya sudah dicover atas risiko yang tak terduga selama setahun" ujar Sony.

Layanan klaim asuransi yang dimiliki BRI Insurance juga terbilang mudah dan cepat serta dapat diakses secara Online. Itu semua dilakukan untuk menjaga kepercayaan sekaligus merubah persepsi Masyarakat terhadap asuransi yang dikenal ribet dan lama proses klaimnya.

Ade Zulfikar selaku Direktur Teknik BRI Insurance mengatakan bahwa apabila terjadi risiko kepada Para pedagang yang telah terdaftar peserta asuransi mikro maka jangan ragu dan jangan takut saat klaim asuransi itu lama dan sulit.

"Sejauh ini kami telah melakukan pembayaran klaim kepada nasabah asuransi mikro itu sekitar 3 hingga 5 hari, pembayaran klaim langsung cair ke rekening nasabah," ujar Ade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×