Reporter: Revi Yohana | Editor: Hendra Gunawan
BALI. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus memperkuat pembiayaan usaha kecil dan mikro yang menjadi andalannya. Tahun ini, BRI menargetkan bisa menyalurkan total kredit mikro sebesar sekitar Rp 130 triliun hingga Rp 132 triliun.
"Target kami di tahun ini bisa meningkatkan penyaluran kredit mikro 22% - 24% year on year dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp 106,8 triliun," ujar Head of Microfinance International Cooperation and Marketing Strategy BRI Agus Rachmadi Jumat (6/9) dalam rangkaian kegiatan Asia Pasific Economy Cooperation (APEC) di Denpasar, Bali. Hingga Semester I 2013, penyaluran kredit mikro BRI telah mencapai Rp 122 triliun.
Sementara, dari sisi nasabah, BRI menargetkan mampu menangani 6,3-6,4 juta pengusaha mikro hingga akhir 2013 dari sebelumnya 5,9 juta pengusaha mikro di 2012 lalu.
Agus mengungkapkan hingga kini belum banyak pengusaha mikro di Indonesia yang tersentuh perbankan. Berdasarkan data kementrian UMKM, dari 55 juta orang pelaku UMKM, 90% di antaranya adalah pengusaha mikro. "Hingga kini, baru sepertiga dari pengusaha mikro tersebut yang mendapatkan layanan perbankan," jelas Agus.
Untuk mencapai target penyaluran kredit tersebut, langkah yang dilakukan BRI adalah meningkatkan penggunaan teknologi seperti jaringan ATM, mesin EDC, Mocash dan Access Banking. Selain itu juga dengan mempertahankan prinsip community banking. Artinya, BRI menggunakan prinsip sosiologi, seperti pendekatan ke tengah masyarakat dan mengenal calon nasabah sebelum memberikan kredit.
Peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memang menjadi andalan BRI. Hingga Juni 2013, secara total BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 391,8 triliun. Dari eksposur itu, kredit BRI didominasi oleh sektor UMKM yakni sebesar Rp 286,6 triliun atau lebih dari 80%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News