Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menunjukkan kinerja impresif dengan pertumbuhan di atas industri. Pada 2024, BSI tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 278,48 triliun, tumbuh 15,88% secara tahunan atau year on year (yoy).
Berdasarkan segmen, pembiayaan yang disalurkan oleh BSI ke segmen wholesale mencapai Rp 77,22 triliun atau tumbuh 14,38% yoy, disusul segmen ritel senilai Rp 49,38 triliun (naik 16,86% yoy). Selain itu, pembiayaan untuk segmen konsumer tercatat Rp 151,88 triliun atau naik 16,34% yoy.
Pengelolaan pembiayaan secara tepat berimbas pada membaiknya kualitas pembiayaan yang disalurkan. Per akhir 2024, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross BSI membaik menjadi 1,90%. Cost of credit (CoC) perseroan juga membaik di level 0,83% pada 2024.
Baca Juga: Pembiayaan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 66,5 Triliun pada Tahun 2024
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, tahun 2024 merupakan periode menantang di mana kondisi ekonomi global masih diliputi ketidakpastian, dengan likuiditas yang ketat dan persaingan pasar yang tinggi. Di tengah kondisi itu, BSI terus mempertahankan fokus untuk senantiasa agile dan inovatif melalui transformasi digital serta menjaga pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas.
“Alhamdulillah, kinerja yang dicapai menggembirakan bahkan melebihi ekspektasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. BSI, setiap tahun sejak lahir hingga saat ini, selalu tumbuh di atas pertumbuhan industri,” ujar Hery saat paparan kinerja, Kamis (6/3).
Kinerja impresif tersebut adalah impact dari implementasi strategi 2024. Pertama, BSI fokus memperbaiki infrastruktur transaction banking dengan meluncurkan BYOND by BSI dan memperbanyak mesin ATM/CRM, EDC, BSI Agent, serta merchant QRIS. Kedua, menggali potensi bisnis model yang baru yakni bisnis berbasis emas, Tabungan haji, bancassurance dan bisnis treasury.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Berhasil Meraup Laba Rp 7,01 Triliun, Tumbuh 22,83% pada 2024
Menurut Hery, langkah yang diambil terbukti efektif. BSI berhasil mempertahankan kinerja dengan pertumbuhan yang konsisten di atas industri perbankan, dengan fundamental yang kuat.
Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho menambahkan, di tahun 2024 yang paling menarik, yakni pertumbuhan bisnis BSI didorong oleh beberapa produk. Untuk konsumer seperti emas tumbuh signifikan.
"Jadi tentu kita mengucapkan syukur ya di tahun 2024 dari sisi pertumbuhan pembiayaan BSI bisa tumbuh di atas rata-rata nasional," ucap Cahyo.
Untuk tahun 2025 pihaknya diakui Cahyo lebih optimis lagi karena saat ini BSI sedang apply untuk license menjadi Bullion Bank yang artinya akan ada dua pemain Bullion Bank di Indonesia.
"Kami bersyukur BSI menjadi salah satu yang dipilih oleh pemerintah, dan ini menjadikan cikal bakal daripada pertumbuhan bisnis emas yang lebih lengkap secara ekosistem," katanya.
Adapun untuk segmen wholesale, tentu sebagai segmen yang di jadikan untuk mendorong ekosistem terutama untuk payroll, BSI akan terus tumbuh dengan berkonsolidasi dengan induk. Dimana induk-induk dari BSI merupakan pemain-pemain besar di segmen wholesale. Ia pun mengaku beruntung, BSI boleh berpartisipasi ketika ada deal-deal dengan nasabah-nasabah tertentu.
"Tentu kalau ngomong komposisi bank ini memang di segmen wholesale baru 27%-28% nah itu komposisi yang mau kita keep ke 30% di wholesale sisanya ada di retail individual. Jadi itu untuk segmen wholesale," tutur Cahyo.
Selanjutnya untuk segmen SME dan micro, pihaknya akan mulai tumbuh secara sehat. Adapun di tahun 2024 segmen SME BSI disebut Cahyo pertama kalinya mencatat profitability yang bagus.
"Itu artinya kita sudah mulai mampu untuk tumbuh di segmen SME dan UMKM dengan kualitas yang sehat dan baik," katanya.
Baca Juga: BSI Luncurkan 4 Inovasi Baru di Milad ke-4
Selanjutnya: Tax Ratio Indonesia 2024 Turun, Prabowo Diminta Evaluasi Kinerja Otoritas Pajak
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 6-9 Februari 2025, Ada Alpukat-Nugget
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News