kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

BSI Tumbuh Solid, Kredit Konsumer Tembus Rp 156,71 Triliun di Kuartal I-2025


Selasa, 06 Mei 2025 / 11:20 WIB
BSI Tumbuh Solid, Kredit Konsumer Tembus Rp 156,71 Triliun di Kuartal I-2025
ILUSTRASI. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatat pertumbuhan pembiayaan konsumer sebesar 16,08% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 156,71 triliun pada kuartal I-2025. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatat pertumbuhan pembiayaan konsumer sebesar 16,08% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 156,71 triliun pada kuartal I-2025.

Plt. Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta menyampaikan bahwa pertumbuhan ini terutama ditopang oleh pembiayaan mitraguna (payroll-based) yang mencapai Rp 61,56 triliun.

Baca Juga: Simak Bocoran Dividen BSI (BRIS)

Selanjutnya, disusul oleh pembiayaan griya sebesar Rp 58,03 triliun, pembiayaan pensiun Rp 16,21 triliun, dan pembiayaan kendaraan bermotor (Oto) sebesar Rp 5,7 triliun.

“Untuk menjaga pertumbuhan, saat ini BSI terus melakukan inovasi layanan dan bundling berbagai produk konsumer agar nasabah dapat mengakses lebih dari satu jenis pembiayaan,” ungkap Bob kepada Kontan.co.id, Senin (5/5).

BSI juga tengah mengoptimalkan potensi bisnis payroll yang dinilai memiliki risiko rendah namun prospek pertumbuhan tinggi. Strategi ini diharapkan mampu menjadi pendorong utama pembiayaan konsumer ke depan.

Secara keseluruhan, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal I-2025 tumbuh 16,21% YoY menjadi Rp 286,59 triliun, dari posisi Rp 263,89 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Bob merinci, pembiayaan konsumer masih menjadi kontributor utama dengan nilai Rp 156,71 triliun.

Sementara itu, segmen wholesale mencapai Rp 80,62 triliun atau tumbuh 17,28% YoY, dan segmen ritel sebesar Rp 49,87 triliun atau naik 14,91% YoY.

Baca Juga: Sudah Dapat Izin Prinsipal, BSI Siap Buka Kantor Cabang Di Arab Saudi

Pertumbuhan pembiayaan ini juga disertai dengan perbaikan kualitas aset. Rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) gross tercatat membaik menjadi 1,88%, turun dari 2,01% pada periode yang sama tahun lalu.

“Perseroan akan tetap fokus menjaga kualitas pembiayaan yang sehat agar dapat tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan penawaran harga (pricing) yang kompetitif,” pungkas Bob.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×