kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BSM salurkan kredit US$11,5 juta ke Garuda


Senin, 01 Juli 2013 / 18:26 WIB
BSM salurkan kredit US$11,5 juta ke Garuda
ILUSTRASI. Pengendara melintasi ruas Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/12/2021). Cuaca besok di Jawa dan Bali cerah berawan hingga hujan sedang, menurut prakiraan BMKG. ANTARA FOTO/Novrian Arbi.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

TANGERANG. PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menyalurkan kredit sebesar US$ 11,5 juta atau setara hampir Rp 115 miliar kepada PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Tenor yang diberikan untuk pembiayaan tersebut yakni berkisar antara 3 sampai 5 tahun.

"Kami melakukan pembiayaan Garuda Maintenance Facility (GMF) yang disalurkan untuk gas turbine engine," ucap Direktur Korporasi BSM, Amran Nasution. Ia bilang, akad pembiayaan sebenarnya sudah diteken 2 bulan lalu. Namun, hingga saat ini pihaknya belum menggelontorkan dana itu karena menunggu waktu.

Tadinya, pembiayaan GMF ini berlangsung secara sindikasi antara 2 bank. Namun sekarang hanya tinggal BSM seorang yang akan menggelontorkan dana tersebut. PT Bank Muamalat awalnya berencana ikut dalam sindikasi tersebut.

Namun, bank syariah pertama di Indonesia ini mundur karena kalah bersaing. "Sekarang sistemnya tender terbuka. Jadi kita masih kalah bersaing dengan bank papan atas yang sangat likuid," ucap Direktur Keuangan Muamalat, Hendiarto.

Likuiditas Muamalat memang sudah mengetat. Finance to Deposit Ratio (FDR) Muamalat per Maret menginjak posisi 102,02%. Ini meningkat dari 97,08% di Maret tahun sebelumnya. Untuk memperoleh dana, Muamalat sempat berencana melakukan right issue. Namun rencana itu mundur karena melihat kondisi pasar saham yang jatuh 17%.

Sebagai dampak kekurangan likuiditas itu, Muamalat urung melakukan pembiayaan sindikasi kepada Garuda Indonesia. Ke depannya, Muamalat berusaha menonjolkan struktur syariah yang berbeda. Hendiarto bilang, pihaknya mempunyai akad yang cukup menarik dan fleksibel. Misalnya saja mudharabah muqadayyah, dimana strukturnya seperti manajemen investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×