Reporter: Nina Dwiantika, Bernadette Christina Munthe |
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana menaikkan suku bunga dasar kredit (SBDK) semester II nanti. Dengan catatan, jika inflasi terus menanjak dan suku bunga acuan juga naik.
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Evi Firmansyah, mengungkapkan, suku bunga kredit semester I ini masih pada level yang sama pada awal-awal pengumuman SBDK. "Hubungan suku bunga dengan inflasi dan minyak itu elastis, maka kalau naik 25 basis poin maka suku bunga juga akan naik," terang Evi, Selasa (7/6).
Evi bilang, BTN perlu penyesuaian tingkat SBDK terhadap kondisi inflasi di Indonesia, terlebih soal wacana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh Pemerintah.
Direktur Keuangan dan Treasuri Bank BTN, Saut Pardede, menambahkan, sebaliknya saat ini tidak ada arah penurunan tingkat SBDK. Artinya untuk bulan Maret-Juli bunga kredit BTN tetap 10,10% untuk kredit korporasi, 13,00% kredit ritel, sedangkan untuk kredit konsumsi KPR 11,75% dan non KPR 13,25%.
"Tren SBDK saat ini naik, bukan turun," ungkap Saut. Menurutnya, jika Pemerintah jadi menaikkan harga BBM, kemungkinan suku bunga naik akan terealisasi.
"Kami berharap inflasi tetap terkendali di 6%, jadi tidak ada kenaikan SBDK lebih lanjut,” kata Saut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News