kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BTN: Bank berlomba raih dana murah agar lebih efisien


Jumat, 23 Maret 2018 / 18:59 WIB
BTN: Bank berlomba raih dana murah agar lebih efisien


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio dana murah tabungan dan giro atau current account and savings account (CASA) per Januari 2018 terus meningkat menjadi 55,06%, naik dari tahun lalu sebesar 54,38%.

Menanggapi kondisi tersebut, Budi Satria, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menjelaskan, bagi perbankan CASA sangat penting, terutama berkaitan dengan penurunan biaya dana atau cost of fund.

“Tidak heran perbankan berlomba-lomba berinovasi dalam bentuk produk maupun program penjualan untuk meningkatkan komposisi CASA masing-masing,” jelas Budi kepada Kontan.co.id, Jumat (23/3).

Menurutnya, BTN sendiri melakukan keduanya bersama-sama, misalnya saja dengan meluncurkan produk tabungan rencana BTN siap untuk melengkapi produk tabungan BTN yang sudah ada seperti tabungan Batara maupun Junior.

Budi menjelaskan lebih lanjut, program penjualan terus dilakukan dengan meluncurkan berbagai sales program yang sifatnya clustering di daerah-daerah maupun yang bersifat nasional seperti program Super Untung Jaman Now yang memberikan benefit kepada nasabah berupa hadiah langsung dengan hanya menabung di tabungan BTN.

Harapannya dengan strategi tersebut dapat terus mendorong porsi CASA dan menurunkan cost of fund ke level yang optimum. “Tahun 2017 COF kita masih 5,3% dan kita ingin tahun ini bisa maksimal 5% dan perlahan lahan turun dibawah 5%, untuk CASA targetnya bisa di atas 50% porsinya pada tahun 2018,” ungkap Budi.

Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank per Januari 2018, BTN telah menghimpun dana murah tabungan dan giro hingga Rp 86,39 triliun atau tumbuh 20,65% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 71,60 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×