kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BTN berharap berkah dari bancassurance


Kamis, 23 Oktober 2014 / 10:05 WIB
BTN berharap berkah dari bancassurance
ILUSTRASI. Suasana kantor PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk di Jakarta, Kamis (31/10). PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) melakukan penambahahan modal dengan private placement.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Selera bank terhadap pendapatan komisi (fee based income) terus meningkat. Apalagi, di tengah musim paceklik kredit seperti sekarang. Coba lihat aksi teranyar Bank Tabungan Negara (BTN). Meski menyandang predikat sebagai bank spesialis kredit pemilikan rumah (KPR), BTN tak mau kehilangan peluang mengail untung dari berjualan produk asuransi lewat bank alias bancassurance. Kemarin (22/10), BTN resmi menggarap bisnis bancassurance dengan cara menjual lima produk baru asuransi sekaligus. 

Lima produk ini berasal dari kerjasama strategis dengan tiga perusahaan asuransi, yakni PT Zurich Topas Life, PT Generali Indonesia, dan PT Asuransi Jiwasraya. BTN percaya diri mematok target tinggi. BTN menargetkan menjual 20.000 polis asuransi. 

Ribuan polis asuransi itu ditargetkan bisa mencatatkan total premi sebanyak Rp 100 miliar, dalam tempo setahun mendatang. "Fee based incomed ditargetkan bisa mencapai Rp 2 miliar. Dengan asumsi, dari sekarang sampai Desember 2014, premi mencapai Rp 20 miliar," kata Irman Alvian Zahirudin, Direktur Konsumer BTN, kemarin.

Pada tahun 2015, BTN optimistis bisa mengumpulkan premi sebanyak Rp 100 miliar dari berbagai produk asuransi. "Kami akan terus meningkatkan multi produk bancassurance untuk meningkatkan perolehan fee based," imbuh Maryono, Direktur Utama BTN.

BTN berhasrat mengembangkan bisnis bancassurance karena potensi pertumbuhannya sangat besar. Sebagai gambaran, kontribusi fee based BTN masih di bawah 10%. "Di bank lain, kontribusi fee based terhadap laba sudah di atas 10%," ujar Irman.

Agar target tercapai, BTN berencana menambah sekitar 12 cabang prioritas untuk menggenjot penjualan bancassurance. Strategi lain BTN menggenjot komisi adalah berjualan reksadana. Selain bancassurance, BTN bakal menjual reksadana kepada nasabah tajir yang terdaftar di layanan wealth management. Bank pelat merah ini sudah melakukan proses pitching untuk kerjasama dengan manajer investasi (MI) penjual reksadana. Target BTN, pihaknya bisa bekerjasama dengan tiga MI.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×