Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100) Maryono pasang target tinggi untuk tahun ini. Hingga akhir 2019, bank yang punya bisnis inti di sektor kredit perumahan ini berharap laba dapat tumbuh 18% (yoy).
“Target kami sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) yang disampaikan, untuk laba targetnya tumbuh 18% (yoy),” kata Maryono kepada Kontan.co.id, Minggu (5/5).
Selain menargetkan laba yang tinggi, tahun ini perseroan juga mulai gencar melakukan aksi korporasi. Teranyar, BTN telah menandatangani Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat alias Conditional Shares Purchase Agreement (CSPA) untuk membeli saham PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNMIM) dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM).
Dengan menggelontorkan dana Rp 114,3 miliar, BTN akan mengempit 33.000 lembar atau setara 30% saham PNMIM. Secara bertahap, BTN juga akan terus menambah kepemilikan sahamnya di PNMIM hingga menjadi pemegang saham pengendali. Sedangkan atas akusisisi 30% saham tersebut, Maryono menargetkan transaksi akan rampung pada Juni 2019 mendatang,
Selain itu, tahun ini perseroan juga menargetkan untuk memiliki sebuah perusahaan modal ventura. Perusahaan modal ventura ini akan jadi bekal perseroan untuk masuk sebagai pemegang saham PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), pengelola platform pembayaran digital LinkAja. Sebab perbankan memang dilarang melakukan penyertaan modal kepada bukan lembaga jasa keuangan (LJK).
“Sedang kita kaji untuk akuisisi, paling lambat di kuartal 3/2019 sudah selesai. kalau soal dana nanti dulu deh, intinya di bawah Rp 500 miliar,” sambunya.
Hingga kuartal 1/2019 sendiri, BTN telah berhasil meraih laba Rp 723 miliar, tumbuh 5,67% (yoy) dibandingkan laba kuartal 1/2018. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh 19,57% (yoy) menjadi Rp 242,1 triliun dari Rp 202,5 triliun pada kuartal 1/2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News