kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BTN cari dana Rp 18 T di pasar non-konvensional


Selasa, 19 Desember 2017 / 17:18 WIB
BTN cari dana Rp 18 T di pasar non-konvensional


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk atau BTN mengatakan tahun depan pihaknya bakal membutuhkan pendanaan non-konvensional sebesar Rp 18 triliun. Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko menyebut, kebutuhan tersebut salah satunya akan didapat melalui aksi korporasi berupa sekurititasasi kredit pemilikan rumah (KPR) alias Efek Beragunan Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP). Adpaun, sekuritisasi ini akan diluncurkan pada kuartal I 2018.

"BTN ada rencana lakukan sekuritisasi KPR (EBA-SP) sekitar Rp 2 triliun, di triwulan I tahun 2018," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (19/12). Lebih lanjut, Iman juga menyebut pihaknya bakal menerbitkan subordinated loan dengan jumlah di kisaran Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun.

Sementara itu, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan dari segi pendanaan perseroan juga bakal menggenjot dari sisi dana pihak ketiga (DPK) antara lain giro.

"Pendanaan tidak ada masalah, kita lakukan sekuritisasi, dan menyebar mencari pertumbuhan DPK antara lain giro dan kita juga bisa mengeluarkan pinjaman antar bank," kata Maryono. Untuk menggenjot DPK, bank bersandi BBTN ini mengungkap akan menggandeng kerjasama dengan sejumlah perusahaan BUMN.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan BTN, hingga Oktober 2017, BTN telah menyalurkan kredit hingga Rp 171,40 triliun, tumbuh 20,96% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 141,69 triliun.

Adapun, dari segi DPK per Oktober 2017 tercatat tumbuh 15% yoy dari Rp 137,32 triliun di tahun 2016 menjadi Rp 157,1 triliun. Aset perseroan juga mengalami peningkatan signifikan yakni naik menjadi Rp 236,29 triliun atau tumbuh 19,5% yoy. Selain itu, laba bersih perseroan per Oktober 2017 tercatat sebesar Rp 2,16 triliun atau naik 17,5% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 1,84 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×