kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

BTN Fokus Memperkuat Manajemen Risiko, Ini Hasilnya


Selasa, 30 Juli 2024 / 23:07 WIB
 BTN Fokus Memperkuat Manajemen Risiko, Ini Hasilnya
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu (kedua kanan), Direktur Risk Management Setiyo Wibowo (kiri), Direktur Finance Nofry Rony Poetra (kedua kiri), dan Direktur Distribution and Institutional Funding Jasmin?saat?Analyst Meeting 1H24 di Menara BTN, Jakarta, Kamis (25/7/2024).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah mengarah menjadi bank yang modern, kekinian, serta adaptif dengan perkembangan jaman. Hal itu diawali dengan komitmen perseroan mengelola risiko dan menerapkan prinsip berkelanjutan.

Berbagai langkah yang dilakukan untuk itu berhasil mengantarkan BTN meraih penghargaan ASEAN Risk Champion Award 2024 dalam acara ASEAN Risk Awards 2024 (ARA) di Thailand. 

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN tercatat menjadi satu-satunya perbankan di tingkat ASEAN yang meraih penghargaan di kategori ASEAN Risk Champion Award.

“Penghargaan itu membuktikan keandalan strategi manajemen risiko terintegrasi yang kami terapkan di semua lini. Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas dalam pengelolaan bisnis, termasuk di antaranya dalam produk dan layanan,” kata Nixon dalam keterangan resminya, Selasa (30/7).

Baca Juga: Moncer, Transaksi BTN Mobile Melonjak 165% di Semester I-2024

Penilaian ASEAN Risk Awards 2024 menggunakan dua kriteria, yakni umum dan spesifik. Dalam penilaian umum, kata Nixon, yang dicermati adalah konsep strategi sebuah institusi, seperti apa eksekusinya dan sebesar apa dampak atau manfaat yang diciptakan oleh institusi tersebut.

Dalam penilaian spesifik, BTN secara khusus dinilai adalah keberhasilan perseroan dalam mengimplementasikan prinsip manajemen risiko terintegrasi yang terbukti dapat menciptakan nilai tambah dan perlindungan bagi organisasinya.

Nixon menjelaskan, BTN meyakini bahwa manajemen risiko merupakan komponen vital dalam membangun bisnis yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. 

Baca Juga: Laba Bersih OCBC (NISP) Tumbuh 16% Jadi Rp 2,4 Triliun Pada Semester I-2024

BTN menerapkan kerangka kerja untuk tata kelola (governance), risiko (risk), dan kepatuhan (compliance) atau GRC Framework secara komprehensif di semua lini bisnisnya. Di antara kerangka kerja tersebut yakni tata kelola di bidang IT Cyber dan Digital serta Sustainability Finance dan ESG Framework yang fokus pada lingkungan , sosial  dan tata kelola perusahaan.

“Beberapa tahun terakhir, BTN melakukan transformasi di berbagai aspek bisnisnya dalam rangka menjadikan bank ini sebagai bank yang lebih modern dan dapat menjawab kebutuhan nasabah di masa kini maupun masa depan. Sebab itu, BTN mengambil langkah perubahan internal ke arah yang lebih baik, termasuk dalam hal penguatan manajemen risiko.” pungkas Nixon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×